Mei 15, 2019

Ramadhan 2019 " Kepala batu "

PEMBANGKANG DAN KEPALA BATU*

Mengikuti perintah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah jalan keberkahan dan kebahagiaan.
Sebaliknya, menyelisihi dan kepala batu terhadap perintah beliau Shallallahu $alaihi wa sallam adalah pokok kesengsaraan.

Ibnu Abbas radhiyallahu anhu menceritakan : "Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menjenguk seorang Arab Badui yang sedang sakit.
Dan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam apabila menjenguk orang sakit biasa mendoakannya dengan : _'La ba'sa thahur in syaa Allah' (tidak mengapa, in syaa Allah sakit ini bisa menyucikan dari dosa-dosa)._ Lalu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pun mendo'akan Arab Badui tersebut; _'La ba'sa thahur in syaa Allah.'_ Namun orang itu justru mengatakan :
قُلْتَ طَهُوْرٌ؟! كَلَّا، بَلْ هِيَ حُمَّى تَفُوْرُ أَوْ تَثُوْرُ عَلَى شَيْخٍ كَبِيْرٍ تُزِيْرُهُ القُبُوْرَ
_'Apa yang kau katakan? Thahur? Akan menyucikan dari dosa-dosa?! Tidak sama sekali, bahkan ini adalah demam panas yang menimpa seorang tua renta yang akan menghantarkannya ke dalam kubur.'_
🔖Lantas kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pun mengatakan; _'Iya, tidak apa-apa kalau memang demikian yang kamu inginkan.'"_
(HR. Bukhari: 3616) Disebutkan dalam riwayat yang lain, _"Lalu laki-laki itu akhirnya pun mati."_
(HR. Abdurrazzaq)
⛰Itu adalah diantara contoh nyata akibat menyelisihi perintah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Menentang ajaran beliau dan tidak mau berittiba' kepadanya adalah kehinaan dan kerugian karena Allah berfirman :
وَمَن يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ ۖ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
_🎐Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali._
(QS. an-Nisa': 115)
🎒Oleh sebab itu, berhati-hatilah jangan sampai menyelisi.
Baca dan pelajarilah hadits-hadits beliau.
Kalau tidak demikian, bisa jadi kita nanti memang tidak mengucapkan dengan lisan _"menyelisihi sunnah beliau"_ tapi amal perbuatan kitalah yang menunjukkan akan hal itu, karena kita beramal tidak sesuai dengan tuntunan beliau Shallallahu $alaihi wa sallam.
*🔰Semoga bermanfaat.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berikan pesan kritik saran yang membangun.terima kasih