Mei 30, 2019

Sahabat Abu Darda dalam sakaratul maut

ﺑِﺴْﻢِاللّٰهﺍﻟﺮَّﺣْﻤٰﻦِﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢ*
*BILA CINTA TELAH BERBICARA MAKA SETIA ITU 
NYATA*

Menjelang sahabat Abu Darda' menghadapi sakaratul maut, maka istri beliau (istri mudanya) Ummu Darda' Hujaimah Al Himyariyah berkata kepadanya :
*إنك خطبتني إلى أبوي في الدنيا فأنكحوك، وأنا أخطبك إلى نفسك في الآخرة، قال: فلا تنكحي بعدي.*
"Sesungguhnya dahulu engkau meminangku kepada kedua orang tuaku, lalu mereka menikahkanmu dengan aku."
"Dan sekarang, giliran aku yang menharapkan dirimu sendiri agar aku  bisa tetap menjadi istrimu kelak di akhirat".
Mendengat harapan sang istri tercinta, sahabat Abu Darda' menjawab :
*"Bila demikian, maka janganlah engkau menikah sepeninggalku"*.
(Siyar A'alam An Nubala' oleh Az Zahaby 4/278)
Imam At Thabrani meriwayatkan bahwa seusai Ummu Darda' menjalani masa iddahnya, sahabat Mu'awiyah segera melamarnya, namun ternyata Ummu Darda' betul betul teguh pada cintanya kepada sahabat Abu Darda'.
Sehingga beliau menjawab pinangan sahabat Mu'awiyah radhiallahu 'anhum dengan berkata :
Aku pernah mendengar suamiku Abu Darda' menceritakan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
*( المرأة  لآخر أزواجها)  ولست أريد بأبي الدرداء بدلا*
*"Wanita akan menjadi pendamping suami terakhirnya". Sedangkan aku tidak sudi mendapat suami lain yang menggantikan Abu Darda'."*
(At Thabrany)
Subhanallahu, begitu indahnya cinta wanita sholehah kepada laki-laki sholeh dan kesetiaan wanita sholehah kepada lelaki suaminya, semoga Allah melimpahkan kesholehan dan kesetiaan seperti mereka.
Aamiin.......
*بَارَكَ اللّٰه فِيْكُمْ*

Mei 29, 2019

Menjaga lisan atau pilih surga atau neraka 2019

MULUTMU… SURGAMU, ATAU NERAKAMU!
 BBG AL ILMU
Ust. Musyaffa Ad Dariny, MA, حفظه الله تعالى
🌴🌴🌴
Jagalah LISAN Anda, syukurilah nikmat itu untuk menghibur dan membahagiakan orang lain…
Jangan malah menjadikannya sebagai pemuas hawa nafsu Anda untuk menyakiti dan menusuk hati orang lain… karena lisanmu itu; surgamu atau nerakamu… Simaklah hadits berikut ini:
🌴🌴🌴
Sahabat Abu Huroiroh -rodhiallohu anhu- mengatakan:
Ada seorang lelaki mengatakan: “Ya Rosulullah, sungguh si fulanah itu dikenal dengan banyaknya amalan sholatnya, puasanya, dan sedekahnya, hanya saja dia biasa menyakiti tetangganya dengan lisannya.”
Beliau menjawab: “Dia di NERAKA”.
🌴🌴🌴
Orang itu mengatakan lagi: “Ya Rosululloh, sungguh si fulanah (yang lain), dia dikenal dengan sedikitnya amalan puasanya, sedekahnya, dan sholatnya… namun dia TIDAK menyakiti tetangganya dengan lisannya.”
Beliau menjawab: “Dia di SURGA”.

Mei 28, 2019

Penjelasan QS Al Baqarah AYAT 35... (2019)

 QS. Al-Baqarah Ayat 35*
وَقُلْنَا يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هَٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ ▪
```We said: "O Adam! dwell thou and thy wife in the Garden; and eat of the bountiful things therein as (where and when) ye will; but approach not this tree, or ye run into harm and transgression."```
*Artinya :*
_"Dan Kami berfirman : "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu syurga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang dzalim"._
```*****```
*Tafsir :*
Allah ﷻ berfirman : "Wahai Adam Tinggallah engkau dan istrimu Hawa di syurga, dan nikmatilah oleh kalian berdua buah-buahannya dengan penuh nikmat dan keleluasaan di tempat mana saja yang kalian kehendaki, tapi janganlah kalian berdua mendekati pohon ini agar kalian tidak terjerumus kedalam maksiat yang akibatnya kalian akan menjadi orang-orang yang melanggar perintah Allah".
```*****```
Sumber : Kitab Tafsir Muyassar, Dikaji Ulang Oleh Sejumlah Ulama Dibawah Arahan Syaikh al-Allamah Dr. Shalih bin Muhammad Alu asy-Syaikh, Penerbit Darul Haq Jakarta.
____________

Mei 27, 2019

Sifat shalat nabi bagian 29

SIFAT SHALAT NABI ﷺ*
(Bagian ke 29)
Mengakhiri Shalat Dengan Salam
Bagaimanakah cara salam untuk mengakhiri shalat?
       Salam adalah penutup shalat.
Dari Abu Sa’id Al Khudri, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مِفْتَاحُ الصَّلاَةِ الطُّهُورُ وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ
“Pembuka shalat adalah bersuci, yang mengharamkan dari perkara di luar shalat adalah ucapan takbir dan yang menghalalkan kembali adalah ucapan salam.”
(HR. Tirmidzi no. 238 dan Ibnu Majah no. 276. Abu ‘Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
       Cara salam adalah dengan memalingkan wajah ke kanan sampai orang di belakang melihat pipi, begitu pula salam ke kiri sampai orang di belakang melihat pipi.
Disebutkan dalam hadits,
عَنْ عَامِرِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كُنْتُ أَرَى رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُسَلِّمُ عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ يَسَارِهِ حَتَّى أَرَى بَيَاضَ خَدِّهِ
Dari ‘Amir bin Sa’ad dari bapaknya, ia berkata, “Aku pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri hingga aku melihat pipinya yang putih.”
(HR. Muslim no. 582).
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud, ia berkata,
أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يُسَلِّمُ عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ شِمَالِهِ حَتَّى يُرَى بَيَاضُ خَدِّهِ « السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ »
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri sampai terlihat pipinya yang putih, lalu beliau mengucapkan, ‘Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah, assalamu ‘alaikum wa rahmatullah’.”
(HR. Abu Daud no. 996 dan Tirmidzi no. 295. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih)
       Salam yang termasuk bagian dari rukun adalah salam pertama, sedangkan salam kedua tidaklah wajib.
Adapun ucapan salam adalah tanpa kalimat ‘wa baraakatuh’.
Tambahan tersebut tak ada dasarnya. Riwayat yang menyebutkan tambahan tersebut adalah riwayat yang syadz, yaitu menyelisihi riwayat yang lebih kuat.
Jadi yang lebih tepat ucapan salam adalah ‘assalamu ‘alaikum wa rahmatullah’.
Adapun jika hanya mengucapkan ‘assalamu ‘alaikum’ saja tanpa menyebut wa rahmatullah, seperti itu sudah dianggap sah.
Namun yang lebih sempurna adalah ‘assalamu ‘alaikum wa rahmatullah’.
Semoga bermanfaat.

Referensi :
Al Muntaqo fil Ahkam Asy Syar’iyyah min Kalami Khoiril Anam, Majdud Din Abul Barokat ‘Abdus Salam Ibnu Taimiyyah Al Haroni, terbitan Dar Ibnul Jauzi, cetakan kedua, tahun 1431

Tujuh perkara terus mengalir pahalanya

Tujuh Perkara Yang Terus Akan Mengalir Pahalanya*
_____
🍃 Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
《 سبعٌ يَجري للعبدِ أجرُهُنَّ ، و هوَ في قَبرِه بعدَ موتِه :
Ada tujuh hal yang akan terus mengalir pahalanya bagi seorang hamba di kuburnya setelah kematiannya :
▪مَن علَّمَ علمًا ،
(Seorang yang mengajarkan ilmunya)
▪أو أجرَى نهرًا ،
(Atau mengalirkan sungai)
▪أو حفَر بِئرًا ،
(Atau menggali sumur)
▪أوغرَسَ نخلًا ،
(Atau menanamkan kurma)
▪أو بنَى مسجِدًا ،
(Atau membangun masjid)

▪أو ورَّثَ مُصحفًا ،
(Atau mewariskan mushaf)
▪أو ترَكَ ولدًا يستغفِرُ لهُ بعد موتِه 》.
(Atau meninggalkan seorang anak yang memintakan ampun baginya setelah kematiannya).
_____
📘 Dihasankan oleh Asy Syeikh Al Albani dalam Shahihul Jami' (3602).
================================

Mei 26, 2019

tidak semua dalam ibadah

TIDAK SEMUA SAMA DALAM IBADAH…
BBG AL ILMU
🌴🌴🌴
Imam ibnu Abdil Barr rohimahullah berkata..
“Seorang ahli ibadah yang bernama Abdullah Al Umariy pernah menulis surat kepada imam Malik..
menganjurkan beliau agar fokus ibadah..
maka imam Malik menjawab..
‘Sesungguhnya Allah membagi bagikan amal..
sebagaimana membagi bagikan rezeki..
ada orang yang dibukakan pintu sholat..
yang lain dibuka untuknya pintu puasa..
ada yang dibukakan pintu sedekah..
dan menyebarkan ilmu adalah diantara amalan yang paling utama..
aku ridla dengan pemberian Allah ini kepadaku..
aku merasa yang aku lakukan ini tidak lebih rendah dari apa yang engkau lakukan..
aku berharap kita berdua di atas kebaikan..’“
[siyar a’lam nubala 8/115]
🌴🌴🌴
demikian..
kemampuan manusia untuk beramal berbeda-beda..
walaupun kita berusaha untuk beramal
semaksimal mungkin..
Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc حفظه الله تعالى

ORANG LEMAH DAN PELIT 2019

ORANG YANG PALING LEMAH… DAN PALING PELIT…
 BBG AL ILMU
🌴🌴🌴
Rosululloh -shollallohu ‘alaihi wasallam- pernah bersabda:
أعجز الناس من عجز عن الدعاء، وأبخل الناس من بخل بالسلام
“Manusia paling LEMAH adalah orang yang untuk berdoa saja tidak mampu.
Dan manusia paling PELIT adalah orang yang untuk bersalam saja dia bakhil”.
[Di shohihkan oleh Syeikh Albani dalam Silsilah Shohihah: 601].
——–
🌴🌴🌴
Oleh karenanya, perbanyaklah berdo’a, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Itulah amalan yang sangat ringan, namun dia itulah hakekat dari semua ibadah, sebagaimana sabda Nabi -shollallohu ‘alaihi wasallam-: “Doa, itulah ibadah”. [HR. Abu Dawud: 1329 shohih].
Dan semangatlah untuk menyampaikan salam kepada orang lain, tidak maukah Anda menjadi lebih baik dari orang yang Anda salami meski hanya sesaat ?!
🌴🌴🌴
Sebagaimana sabda Nabi -shollallohu ‘alaihi wasallam-: “Yang TERBAIK dari keduanya adalah orang yang memulai menyapa dengan salam”. [HR. Bukhori Muslim].
Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى

Mei 25, 2019

Nasehat yaitu kemampuan dan kesempatan

KEMAMPUAN DAN KESEMPATAN…
 BBG AL ILMU
🌴🌴🌴
Abul Fath Al-Busti rohimahullah berkata :

زيادةُ المرءِ في دنياه نقصانُ وربحُه غيرَ محضِ الخير خسرانُ
Tambahan dunia seseorang adalah kekurangan…. Dan keuntungannya pada selain murni kebaikan adalah kerugian
أَحْسِنْ إلى النَّاسِ تَسْتَعبِدْ قلوبَهم فطالما استعبدَ الإنسانَ إِحسانُ
Berbuat baiklah kepada manusia, maka engkau akan menundukan hati mereka….sungguh betapa perbuatan baik menundukan hati manusia…
مَن جادَ بالمالِ مالَ النَّاسُ قاطبةً إليه والمالُ للإنسانِ فتَّانُ
Barang siapa yang dermawan dengan hartanya maka seluruh manusia akan condong kepadanya, dan harta adalah pembawa fitnah bagi manusia…
أَحْسِنْ إذا كان إمكانٌ ومَقْدِرَةٌ فلن يدومَ على الإنسان إِمكانُ
Berbuat baiklah jika engkau memiliki kemampuan dan kesempatan…karena kesempatan dan kemampuan tidak selamanya bersama manusia…
حيَّاك مَن لم تكنْ ترجو تحيَّتَه لولا الدَّراهمُ ما حيَّاك إنسانُ
Orang yang tidak kau harapkan salamnya akan menyapa dan menyalamimu….kalau bukan karena dirham (duit) tak seorangpun akan menyapamu…
Faidah dari sya’ir di atas :
🌴🌴🌴
1) Tambahan itu dituntut untuk perkara akhirat, adapun kalau yang bertambah adalah perkara dunia sementara perkara akhiratnya tidak ada peningkatan, maka tambahan dunia itu pada hakekatnya adalah kekurangan…

🌴🌴🌴
2) Sebagaimana untung jika bukan pada kebaikan, maka untung itu tentu pada perkara yang tidak baik atau yang kurang baik, atau pada yang tidak bermanfaat, maka dari situ keberuntungan tersebut pada hekakatnya adalah kerugian

🌴🌴🌴
3) Barang siapa yang dermawan maka otomatis akan didekati oleh banyak orang, bahkan orang yang tidak diharapkan kedatangannya dan sapaannya akan segera datang mendekat dan menyapa serta menyalami. Namun seandainya sang dermawan tidak memiliki uang, maka orang-orang tersebut akan segera menjauh, bahkan tatkala lewat dihadapannya tidak akan memberi salam

🌴🌴🌴
4) Berbuat baik kepada orang lain merupakan kunci untuk menarik dan menundukan hati orang lain…bahkan orang yang tadinya benci bisa tertunduk hatinya dengan perbuatan baik.

🌴🌴🌴
5) Bersegeralah untuk berbuat kebaikan, karena untuk bisa berbuat kebaikan harus memenuhi dua persyaratan,

(a) kemampuan (harta dan semisalnya), dan
(b) kesempatan untuk berbuat baik. Karena betapa banyak orang yang memiliki kemampuan namun tidak berksempatan untuk berbuat baik, dan sebaliknya terlalu banyak orang yang memiliki kesempatan untuk menolong tapi tidak memiliki kemampuan untuk menolong.
🌴🌴🌴
Dan ternyata kedua perkara ini (kemampuan dan kesempatan) tidak selalu ada pada seseorang, oleh karenanya tatkala keduanya lagi berkumpul pada seseorang maka segeralah untuk berbuat kebaikan.

Ustadz DR. Firanda Andirja MA, حفظه الله تعالى

Gambar yang menakjubkan ?

DIANTARA GAMBAR YANG MENAKJUBKAN*
••• ════ ༻🖼༺ ════ •••
Gambar yang alami... Apa adanya...
Tidak dibuat-buat...
Ketika melihat gambar ini, teringat akan sabda Nabi kita terkasih, Muhammad bin Abdillah ﷺ :
<< إِنَّ لِلَّهِ مِائَةَ رَحْمَةٍ أَنْزَلَ مِنْهَا رَحْمَةً وَاحِدَةً بَيْنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ وَالْبَهَائِمِ وَالْهَوَامِّ فَبِهَا يَتَعَاطَفُونَ وَبِهَا يَتَرَاحَمُونَ وَبِهَا تَعْطِفُ الْوَحْشُ عَلَى وَلَدِهَا وَأَخَّرَ اللَّهُ تِسْعًا وَتِسْعِينَ رَحْمَةً يَرْحَمُ بِهَا عِبَادَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ >>
_"Sesungguhnya Allah memiliki 100 rahmat (kasih sayang). Dia turunkan satu bagian rahmat-Nya tersebut di tengah-tengah Jin, Manusia, Hewan Ternak dan Hewan Buas. Dengan satu rahmat ini mereka saling mengasihi dan menyayangi. Dengan satu rahmat ini pula HEWAN BUAS PUN MENYAYANGI ANAKNYA. Adapun 99 bagian rahmat lainnya, Allåh tunda nanti, dimana hamba-hambaNya akan berkasih sayang dengannya pada hari kiamat kelak."_
📓 [ _Muttafaq ‘alaih;_ dalam Shahih Bukhari No: 6104 dan Shahih Muslim No: 2725; lafal hadits ini dari Abu Hurairah  _radhiallahu ‘anhu_ ]
⭕ Diantara keunikan singa, harimau, macan (termasuk kucing) saat menggendong anaknya, adalah tampak seolah-olah seperti memakannya...
Mereka menggigit bagian tengkuk sang anak dengan geriginya lalu menggendong anaknya.
Menariknya, sang anak pun tidak merasa kesakitan, _karena gigitan sang ibu tersebut adalah gigitan kasih sayang, perhatian dan cinta kasih. Bukan gigitan untuk memangsa_...
*Subhânallâh...*
*Very amazing, isn't it???*
```Jika begini kasih sayang hewan buas kepada anaknya...
Lantas bagaimana dengan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya???``` 
••• ════ ༻🖼༺ ════ •••