Kursi Panas
by Elma Yanthi
by Elma Yanthi
Masih ingat hoax terbesar yang dilakukan menteri Jokowi tentang diizinkannya rakyat Palu menjarah..lalu presiden mengatakan, saya tidak melihat ada yang menjarah., ternyata sampai sekarang dampaknya semakin mengerikan. Rakyat kelaparan sementara tidak ada uang, maka mesin atm pun ikut di jarah. Sementara rezim ini dan para pendukungnya sibuk menggoreng berita untuk menjatuhkan Prabowo Sandi yang semakin hari kian keras usaha mereka agar elektabilitas Prabowo Sandi jatuh.
Sebelum kasus RS, para buzer petahana menggoreng isu perselingkuhan Sandiaga Uno yang berakhir dengan pelaporan ke polda metro jaya adanya akun akun penebar kebencian. Kasus itu redup, muncullah kasus HRS di cekal di mekah oleh pemerintah Arab Saudi. Mereka bersuka ria menggoreng berita ini dengan bermacam meme yang menghina HRS. Kemudian mereka hidupkan kembali kasus lama beliau tentang video mesum abal abal virzha. Namun berita ini kembali redup setelah duta besar Arab Saudi memberikan klarifikasi bahwa yang terjadi bukanlah pencekalan tetapi melindungi keselamatan HRS. Mereka pun diam.
Setelah selang berapa hari muncullah kasus tuduhan menkominfo pada aksi sosial FPI di Palu adalah hoax. Lagi lagi berita ini redup karena banyak bukti digital bahwa tuduhan kemenminfo tidaklah benar.
Dari semua kejadian tersebut tidak satupun kasus ini di proses oleh kepolisian sebagai penebar hoax. Tidak ada persekusi, tidak aksi dari aparat memberikan penjelasan bahwa hal tsb adalah pelanggaran UU ITE. Bahkan kasus pencemaran nama baik Sandiaga Uno jalan di tempat dan tidak lagi terdengar kelanjutannya. Hal yang berbeda terjadi pada kasus RS, polisi begitu bersemangat mengusut dan membuktikan dengan cepat bahwa berita pemukulan itu adalah bohong. Maka bersorak sorailah para pendukung petahana bahwa mereka berhasil memukul Prabowo Sandi. Pembullyan kepada Prabowo Sandi semakin menggila, meskipun beliau adalah korban dari kebohongan RS. Dan yang lebih menggelikan hampir semua timses dan pak Prabowo Sandy dilporkan ke pihak kepolisian. Artinya jelas terbaca disini bahwa sebenarnya yang mereka inginkan adalah Jokowi melawan kotak kosong. Mereka semakin panik dengan melihat dukungan kepada Prabowo Sandiaga semakin meningkat terlihat dari sambutan masyarakat kepada mereka sangat antusias. Begitu juga, bagi petahana melawan Sandiaga adalah kesulitan terbesar. Kyai Maaruf Aamin tidak bisa mengimbangi pesona Sandiaga Uno yang disukai kaum emak emak dan milenial. Maka tidak ada jalan lain bagi mereka selain melancarkan serangan demi serangan kepada Prabowo Sandi dengan cara fitnah dan pembullyan.
Kita akan dihadapkan dengan kejadian yang semakin gila lagi menjelang pilpres, maka bersiap siaplah kejadian apa lagi yang akan mereka mainkan setelah ini. Bapak Prabowo Sandi harus lebih berhati hati lagi agar jangan sampai kecolongan untuk yang kedua kalinya. Semoga Allah Swt masih melindungi mereka dan bangsa ini dari perpecahan bangsa dengan menghalalkan segala cara hanya untuk sebuah kekuasaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berikan pesan kritik saran yang membangun.terima kasih