April 30, 2019

mengendalikan diri mata telinga dan pikiran...

INSPIRASI*_
Semua dosa maksiat adalah akibat tak bisa menahan dan mengendalikan diri
Setiap saat kita harus terus berlatih mengendalikan diri, mata, telinga, pikiran, lisan, emosi, nafsu, hati ,, itu lah kunci mulia & bahagia
Daripada banyak berpikir yang tak jelas dan mengotori hati lebih baik banyak berzikir dan berdoa yang bisa jadi solusi
Bila kita melakukan kebaikan dengan tulus, niscaya hati Akan nyaman demikian pula yang menyaksikan apalagi yang mendapatkan kebaikannya.
~~~

April 29, 2019

Mengapa manusia itu di ciptakan..?? 2019

RENUNGAN FAJAR 
       
      السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

            A'uzubillahiminasy
               syaithonirojiim
                   Firman اللهِ:
               "Sesungguhnya 
        KAMI telah menciptakan 
         manusia dalam bentuk 
           yang sebaik baiknya.
                    Kemudian 
           KAMI kembalikan dia 
                ketempat yang 
        se-rendah2nya (neraka).
                     Kecuali 
         orang2 yang ber-iman 
                        dan 
      mengerjakan 'amal shaleh, 
                       maka 
            bagi mereka pahala 
     yang tiada putus-putusnya".
            (Surat At-Tin : 4-6 )

            A'uzubillahiminasy
               syaithonirojiim
        "...;Dan diantara kamu 
        ada yang dikembalikan 
                kepada umur 
     yang paling lemah (pikun), 
                  supaya dia 
         tidak mengetahui lagi 
                 sesuatu pun 
    yang pernah diketahuinya...".
           (Surat an-Nahl : 70)

                 Sahabat2 sekalian...
                          🙂

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم    
                  bersabda :
       "Tidak ada yang dapat 
             menolak taqdir 
               kecuali do'a, 
              dan tidak ada 
      yang menambah umur 
           kecuali kebaikan" 
  (Hadist Riwayat at-Tirmidzi).

           Allahumma innii
    a'uudzu bika minal jubni 
       wa a'uudzu bika min
an arudda ilaa ardzalil 'umuri,
        wa 'uudzu bika min 
            fitnatiddun-yaa 
wa a'uudzu bika min 'adzaa
                  bil qabri.

                   Ya اللهِ,  
        sesungguhnya aku 
berlindung dengan Enūgkau 
      dari sifat penakut dan
            aku berlindung 
           dengan Engkau 
   daripada mencapai umur
  yang se-buruk2nya (pikun) 
         dan aku berlidung 
  dengan engkau dari fitnah
  dunia dan dari siksa kubur. 
  (Hadist Riwayat al-Bukhari 
           dan at-Tarmidzi)

  Aamiin ya Robbal 'alamiin.

nikmat dunia dan tertawa ..2019


*Kehidupan dunia bagaikan mimpi dan bayangan yang tidak akan kekal.*
*Ingatlah wahai sahabat...*.
_*Dunia boleh buat kita ketawa sesaat. Namun di akhirat, kerana dunia lah kita menangis tak berhenti.*_
*Dunia boleh memberi kebahagiaan seketika. Namun di akhirat, kerana dunia lah kita sengsara di neraka*
_*Dunia boleh memberi pelbagai kenikmatan kehidupan. Namun di akhirat, kerana dunia lah kita diazab.*_
_*Masih kah dunia yang ingin dikejar sedangkan waktunya hampir tiba?*_
_*Semoga ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala sentiasa melimpahi hidayahNya pada kita semua.*

April 28, 2019

Kisah sahabat nabi TSA'LABAH BIN ABDURRAHMAN RA 2019

KISAH SAHABAT NABI*


Tsa'labah Bin Abdurrahman Ra
~~~~
Tsa'labah bin Abdurrahman adalah salah sahabat yang juga seorang pelayan Nabi SAW. Suatu ketika ia melewati rumah seorang wanita Anshar yang kebetulan pintunya terbuka. Spontan Tsa’labah memandang ke dalamnya, dan ternyata wanita Anshar tersebut tengah mandi. Sesaat ia terpesona melihat pemandangan tersebut, dan ketika sadar, ketakutan yang amat sangat menyelimutinya, takut dan malu jika Nabi SAW mengetahui perbuatannya, apalagi bila turun wahyu yang menjelaskan perbuatan maksiatnya. Karena itu ia lari dari kota Madinah dan bersembunyidi pegunungan antara Madinah dan Makkah.
Nabi SAW yang merasa kehilangan sahabat dan pelayannya tersebut. Beliau terus mencari-carinya dan menanyakan kepada para sahabat lainnya, tetapi tidak ada yang mengetahuinya. Setelah empatpuluh hari berlalu tidak ditemukan, Malaikat Jibril datang kepada beliau dan memberitahukan kalau Tsa'labah berada di pegunungan antara Madinah dan Makkah. Maka Nabi SAW menyuruh Umar bin Khaththab dan Salman al Farisi untuk mencari dan membawa Tsa'labah pulang ke Madinah.

Dua orang sahabat tersebut pergi ke tempat yang ditunjukkan Rasulullah SAW, tetapi ternyata tidak mudah untuk menemukan Tsa’labah. Pada suatu malam, mereka bertemu seorang penggembala bernama Dzufafah, dan menanyakan keberadaan sahabat yang menghilang tersebut. Dzufafah berkata, "Mungkin yang kalian maksudkan, adalah pemuda yang ingin lari dari Neraka Jahanam??"
"Bagaimana engkau tahu ia ingin lari dari Jahanam?" Tanya Umar.
"Jika tengah malam menjelang, ia keluar dari kumpulan kami menuju ke atas bukit. Sambil meletakkan tangannya di kepala, ia menangis dan berkata, : Duhai, seandainya Engkau mencabut ruhku di antara berbagai ruh, jasadku di antara berbagai jasad, janganlah Engkau menelanjangiku di hari pengadilan Kiamat kelak...!!"
"Itulah orang yang kami cari…!!" Kata Umar dan Ammar serentak.
Dzufafah mengantar kedua sahabat tersebut ke tempat di mana Tsa'labah berada. Ketika telah bertemu, dan Umar menyampaikan salam Nabi SAW serta tugas yang diberikan kepada mereka, Tsa'labah berkata, "Apakah Rasulullah SAW mengetahui dosaku?"
"Aku tidak tahu," Kata Umar, "Tetapi beliau menyebut namamu dengan lirih dan sembunyi-sembunyi kemudian mengutusku dan Salman untuk menjemputmu…!!"
"Wahai Umar," Kata Tsa'labah, "Janganlah engkau pertemukan aku dengan Rasulullah SAW, kecuali saat beliau sedang shalat, atau Bilal sedang mengucapkan : Qad iqamatish shalah!!"
“Baiklah!!” Kata Umar.
Mereka bertiga kembali ke Madinah. Setibanya di sana mereka langsung masuk masjid, saat itu Nabi SAW sedang shalat. Begitu mendengar bacaan Nabi SAW dalam shalat tersebut, Tsa'labah langsung pingsan. Berhari-hari lamanya Tsa’labah menahan kerinduan untuk mendengar dan menatap wajah yang penuh mulia tersebut, tetapi ia juga dilanda ketakutan dan kekhawatiran akan kemarahan Nabi SAW karena perbuatan dosanya. Konflik perasaan yang begitu hebat mencapai puncaknya ketika ia melihat dan mendengar suara Nabi SAW secara langsung, sehingga ia jatuh pingsan.

Setelah mengucap salam menutup shalatnya, Nabi SAW melihat keberadaan Umar dan Salman, dan keduanya membawa beliau kepada Tsa'labah yang sedang pingsan. Nabi SAW meletakkan kepalanya di pangkuan beliau dan beusaha menyadarkannya. Begitu ua sadar, beliau bersabda, "Apa yang membuatmu lari dariku, wahai Tsa'labah!!"
"Dosaku, ya Rasulullah," Kata Tsa'labah.
"Maukah engkau kuajarkan suatu ayat yang bisa menghapuskan dosa dan kesalahan?" Kata Nabi SAW.
Tsa'labah mengiyakan, dan beliau bersabda, "Ucapkanlah : Allahumma rabbanaa aatinaa fid dunya hasanah, wa fil aakhirati hasanah, waqinaa adzaabannar."
"Ya Rasulullah, dosaku lebih besar daripada itu…!!"
"Tetapi Kalamullah pastilah lebih besar..." Kata Nabi SAW meyakinkannya.
Tsa'labah tidak menjawab lagi, walau mungkin ia belum yakin benar. Bukan karena ia tidak percaya dengan ucapan Rasulullah SAW, tetapi lebih karena ia merasa dosanya begitu besarnya, sehingga Allah tidak akan dengan mudah begitu saja mengampuni dosanya. Dalam beberapa riwayat lainnya disebutkan, Tsa’labah tidak hanya melihat, tetapi terjatuh dalam perzinahan dengan wanita tersebut. Melihat keadaannya itu, Nabi SAW menyuruhnya pulang ke rumahnya, tetapi sampai di rumahnya ia jatuh sakit.
Setelah tiga hari menderita sakit dan tidak bangkit dari tempat tidurnya, Salman melaporkan keadaan Tsa'labah kepada Nabi SAW. Beliau mengajaknya mengunjungi rumahnya, dan setibanya di sana, beliau meletakkan kepala Tsa'labah di pangkuan beliau, tetapi Tsa'labah menarik kepalanya. Nabi SAW berkata, "Mengapa engkau menarik kepalamu dari pangkuanku, ya Tsa'labah!!"
"Karena penuh dosa, ya Rasulullah…!" Kata Tsa’labah.
"Apa yang engkau rasakan?"
"Ya Nabiyallah, aku merasa seperti ada semut-semut yang merayap di sekujur kulit dan tulangku!" Kata Tsa'labah.
"Apa yang engkau inginkan?" Tanya Nabi SAW.
"Ampunan Allah…!!"
Maka Nabi SAW memberikan pengajaran kepadanya tentang hakikat dosa dan taubat, tentang keluasan Rahmat Allah dan Maghfirah-Nya, tentang larangan berputus asa dari rahmat Allah, dan beberapa hal yang berkaitan dengan hal tersebut. Tampak jelas penyesalan di wajahnya, dan airmatanya tak henti mengalir. Tetapi tiba-tiba terbayang lagi satu dosa yang telah dilakukannya itu, Tsa’labah berteriak keras penuh ketakutan dan seketika meninggal dunia.
Nabi SAW mengajak beberapa sahabat mengurus jenazahnya, bahkan beliau sendiri yang memandikan dan mengkafaninya. Usai dishalatkan, beliau ikut memikul jenazahnya ke kuburnya, tetapi beliau berjalan sambil berjingkat. Beberapa sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, kami melihat engkau berjalan berjingkat, ada apakah kiranya?"
Nabi SAW bersabda, "Aku hampir tidak dapat meletakkan kakiku di tanah karena banyaknya malaikat yang ikut ta'ziah dan mengiring jenazahnya…!"

Penglihatan kita

MUTIARA QALBU*
❉••••═◎💦💦◎═••••❉
```💎Penglihatan kita tentang apa yang dilakukan oleh seseorang bukan menjadi ukuran untuk kita menilai orang itu.
💎Terkadang pandangan kita yang salah.
Terkadang penilaian kita yang salah.
Terkadang fahaman kita yang salah.
💎Islam mengajar kita untuk berbaik sangka dan tidak menilai orang lain mengikut apa yang kita lihat dan pandang❞`

April 27, 2019

Mengisi waktu yang faedah 2019

┏﷽
_"Sibuklah mengisi waktumu dengan ucapan-ucapan yang baik dan berfikirlah dalam sesuatu yang dapat menyebarkan kasih sayang dan cinta antara hamba-hamba Allah ﷻ, sesuatu yang mengeratkan persaudaraan, rasa takut kepada Allah ﷻ dan yang membuat jujur diantara kita bersama Allah ﷻ._
_Hendaknya kita menjauhi dari tipu daya, fanatik dan yang dapat menyebabkan permusuhan, keributan dan saling benci. Dan hendaknya kita hidup dengan ikatan persaudaraan yang erat dan kuat sebagaimana Allah ﷻ mencintai itu dari kita serta mensyariatkannya."_

April 26, 2019

petunjuk untuk zuhud


*renungan

Wahai Orang yang ingin menyucikan diri
Sucikanlah batinmu, hatimu dan kemudian jiwamu dan baru tubuhmu. Petunjuk untuk zuhud itu datang dari jiwamu bukan dari jasadmu  ke jiwamu.
Apabila jiwamu telah jernih maka kejernihan itu akan berputar  menuju ke anggota tubuhmu dan keseluruh tingkah Iaku (akhlak).
Gunakanlah dunia ini sebagai sebagai alat untuk mencari keredhaan Allah. Jangan sampai dirimu diperalatkan oleh dunia hingga jauh dari-Nya.
Inilah kehidupan yang sering denganmu dan melingkupi keberadaan kita di dunia ini.
~~~

April 25, 2019

Hidup itu proses,belajar ,jatuh ,gagal dan kalah 2019

MUTIARAFAJAR*
❉••••═◎﷽┈┈•
*BELAJAR, TERBENTUR & TERBENTUK*
Ketika engkau berpikir negatif pada seseorang..
Tanpa sadar, engkau telah menghakimi org itu.
Lebih mudah mana?
Berusaha menyingkirkan semua kerikil tajam di sepanjang jalan, atau memakai sepatu agar kakimu tdk terluka?
Lebih mungkin mana?

Berusaha mensterilkan semua tempat agar tak ada kuman, atau memperkuat daya tahan tubuhmu sendiri?
Lebih mudah mana?
Berusaha mencegah setiap mulut agar tak bicara sembarangan, atau menjaga hatimu sendiri agar tdk mudah tersinggung?
Lebih penting mana?
Berusaha menguasai orang lain, atau belajar menguasai dirimu sendiri?
Yg penting bukan bagamana orang harus baik padamu, melainkan bagamana engkau berusaha baik pada orang lain terlebih dahulu.
Bukan orang lain yg membuat engkau bahagia, melainkan sikap dirimu sendirilah yg menentukan engkau bahagia atau tidak.
Setiap waktu yg telah kau habiskan dlm hidup ini, tdk akan terulang kembali.
Pergunakanlah waktu yg ada utk tetap BELAJAR.
Belajar dari masa lalu utk persiapan hari esok yg lebih baik.
Hiduplah spt orang arif, usahakanlah spy engkau mengerti Hakekat Hidup ini !

Sahabatku...
Hidup adalah PROSES.
Hidup adalah BELAJAR.
Tanpa ada batas UMUR.
JATUH, bangun lagi..
KALAH, coba lagi..
GAGAL, bangkit lagi..
PERCAYALAH..
SEBAB TDK ADA YG MUSTAHIL KALAU KITA SUNGGUH2 BERUSAHA !!!
TERBENTUR dan TERBENTUR lagi..
Sampai engkau TERBENTUK...

April 24, 2019

Hari paling baik menurut nabi ..2019

RENUNGAN FAJAR 
baru
        
         السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ   

     بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيم
Dari Abu Hurairah رضي الله عنـه 
Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم    
                bersabda:   
        “HARI PALING BAIK 
     dimana matahari terbit 
            pada hari itu 
        adalah hari jum'at, 
             pada hari itu 
     Nabi Adam diciptakan, 
        pada hari Itu pula 
     Nabi Adam dimasukan 
           kedalam Surga, 
serta diturunkan dari Surga, 
         pada hari itu juga 
       kiamat akan terjadi, 
        pada hari tersebut 
     terdapat suatu waktu 
          dimana tidaklah 
    seorang mu'min sholat 
           menghadap الله
   mengharapkan kebaikan 
               kecuali الله 
        akan mengabulkan 
           permintaannya” 
   (Hadist Riwayat Muslim)

Dari Abu Hurairah رضي الله عنـه 
                berkata,   
Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم    
               bersabda: 
   “Barangsiapa berwudhu’ 
        lalu membaguskan 
              wudhu’nya, 
     kemudian mendatangi 
            sholat jum'at, 
    mendengarkan khutbah 
               dan diam, 
  maka diampuni kesalahan 
          yang ia lakukan 
         antara jum’at itu 
     dan jum’at berikutnya, 
     masih ditambah 3 hari.” 
    (Hadist Riwayat Muslim- 
                No : 857)
   
         Imam Abu Dawud 
       dan Ibnu Khuzaimah 
Dari Barra' bin 'Azib رضي الله عنـه 
Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم   
                bersabda 
        ''Sesungguhnya اللهِ 
      dan para malaikat-Nya 
        bershalawat kepada 
    orang-orang yang berada 
      pada saf-saf terdepan.''
    (Hadisth ini dishahihkan- 
      oleh Syaikh al-Aibani 
             dalam Sahih 
    Sunan Abi Dawud I/130)
   
             Sahabat2 sekalian...
                     🙂
  Semoga اللهِ memberqahi 
          hari jum'at kita,
      diampuni dosa2 kita,  
     mendapat syafaat dari
Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم    
                      dan
       Selamat menjemput
          dan meniti jum'at 
        yang penuh berqah. 
        Semoga اللهِ jadikan 
          tiap aktivitas kita 
       sebagai 'amal sholeh,
           dan menilainya  
  sebagai bagian dari bentuk 
     syukur kita kepada-NYA,
         sehingga kita layak
       memperoleh Rahmat 
            dan Ridho-NYA. 
   Aamiin ya robbal 'alamiin

urusan dunia atau akherat

┏﷽
*renungan
_Urusan dunia yang tak pernah sepi_
_Akan berhenti dengan hadirnya mati_
_Urusan Akherat yang belum nampak namun pasti_
_Akan di mulai setelah datangnya mati_
_Bagi Orang kaya  Kematian adalah akhir segala kenikmatan_
_Bagi Orang Miskin kematian adalah akhir segala penderitaan_
_Bagi yg mendapatkan hidayah_
_Kubur adalah awal kenikmatan_
_Bagi yg tdk mendapat hidayah_ _Kubur adalah awal kesengsaraan_
~~

April 23, 2019

NIKMAT ALLAH DAN YANG KAMU TAHU

NIKMAT ALLAH KEPADA MAKHLUK*
••• ════ ༻🏖️༺ ════ ••• 
Allah _Ta’ala_ berfirman,
( وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ )
_"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”_
( _QS. An Nahl_ : 18).
```Kita seringkali lalai dan lupa bahwa nikmat Allâh itu amatlah banyak bagi kita...```
Bahkan dalam aktivitas *NGULET* saja, mungkin tidak terfikirkan bagi kita bahwa ini pun adalah nikmat Allâh yang juga harus kita syukuri...
••• ════ ༻🏖️༺ ════ •••

MULET atau NGULET*
••• ═══ ༻🌵༺ ═══ •••
```MULET atau NGULET, tidak hanya nikmat, tapi juga bermanfaat...```
```Bahkan hewan pun secara insting juga melakukannya...```
*Diantara Manfaat Ngulet/Mulet adalah :*
◾Memperlancar aliran darah...
Ngulet bisa memperlancar aliran darah ke seluruh bagian tubuh hingga ke otak, sehingga bisa meningkatkan konsentrasi...
◾Menambah energi...
◾Membuat otot lebih fleksibel...
◾Membuat sendi lebih fleksibel...
◾Memperbaiki postur tubuh...
◾Menghilangkan stres.
Ngulet itu adalah bentuk _stretching_ atau peregangan secara otomatis yang dilakukan tubuh...
```Allah menciptakan tubuh kita dengan begitu sempurna dan seimbang...```
Tubuh kita secara alami akan berusaha mempertahankan kondisi homeostasis...
```Sehingga sejatinya Ngulet itu nikmat dari Allah yang harus disyukuri...```
_Kita seringkali lalai dan lupa bahwa nikmat Allâh itu amatlah banyak bagi kita..._
Bahkan dalam aktivitas ngulet saja, mungkin tidak terfikirkan bagi kita bahwa ini pun adalah nikmat Allâh yang juga harus kita syukuri...
_Alhamdulilahi alladzi bini'matihi tatimmu-sh shalihat..._

yoga ...

YOGA ASAL DAN HUKUM MEMPRAKTEKANNYA*
```(Bagian 4/11)```

••• ════ ༻⚠༺ ════ •••
👤 DR Ahmad Syalabî melanjutkan tulisannya sebagai berikut :
ويجب أن نقرر بشدة أن إثارة هذا المذهب والدعاية له ترمي إلى محاربة الإسلام بطريق غير مباشر ، وقد رأيت هذه المحاولات في عدة بلاد ، فالإسلام هو القوة التي قهرت المبشرين المسيحيين ، والبوذيين ، فإذا صرفوا الناس عنه بطريق أو بآخر – ولو باسم ” جنانا يوجا ” – التي تتسع لكل المعتقدات ، ولا تتقيد بقيود أي منها : فإن هذا كسب لهم عظيم ، وبعد أن يُصرف المسلم عن الإسلام بهذه الحيلة البارعة : يمكن نقله إلى التشكيك ، فجذبه إلى دائرة أخرى ، فليحذر المسلم ” اليوجا ” ، ومداخلها ، ودعاتها .
_"Kita wajib menekankan secara tegas bahwa *turut mempropagandakan dan mendukung mazhab ini, sama artinya dengan bertujuan untuk memerangi Islam secara tidak langsung*. Saya sudah melihat adanya upaya-upaya ini di sejumlah negara, karena *Islam itu dianggap sebagai kekuatan yang dapat menguasai kaum Misionaris Kristiani dan Budha.*"_
🔖 Jadi, apabila mereka bisa memalingkan manusia dari Islam dengan suatu cara apapun, walaupun  dengan nama *“Spiritual Yoga”* yang terbuka luas untuk semua keyakinan dan tidak terikat dengan keyakinan apapun, maka ini adalah suatu kemenangan besar bagi mereka.
📎 _Setelah mereka berhasil memalingkan kaum Muslimin dari Islam dengan cara licik ini, maka mereka akan mampu memindahkannya kepada keragu-raguan dan menariknya kepada lingkaran (keyakinan) lain._
🏷 Karena itu hendaknya setiap *Muslim harus waspada dari yoga, perangkap dan para penyerunya.”*
📚 [ _Adyân al-Hind al-Kubrâ_ Hal: 174]
```Kami berpendapat bahwa melarang yoga secara mutlak adalah pendapat yang benar.```
Kita telah menelaah sejumlah besar pendapat tentang praktek yoga ini, dan kita juga telah memutuskan untuk memberikan ringkasan pendapat tentang hal ini dari buku yang secara khusus membahas hukum praktek yoga ini, yang ditulis oleh seorang dokter yang kita menaruh kepercayaan tentang manhaj dan aqidahnya.
Beliau adalah seorang dokter yang mengetahui tentang apa yang ia sampaikan pada saat beliau mengkritisi yoga dari sisi pandang kesehatan (medis).
🎙Penulis tersebut adalah Dr. Fâris ‘Ulwân dan bukunya yang berjudul _“al-Yûghâ fî Mîzân an-Naqd al-‘Ilmî”_ (Yoga di dalam Timbangan Kritik Ilmiah), yang dicetak oleh Dârus Salâm, Kairo.
📌 Semua yang akan kita sebutkan di bawah ini adalah bersumber dari buku ini.
Namun perlu diperhatikan bahwa kami tidak mungkin mencuplik seluruh isi buku tersebut, karena itu kami hanya mencukupkan hal-hal yang berkaitan dengan definisi praktek yoga ini dan dengan penjelasan hukum Islam mengenainya.
```Barangsiapa yang ingin mengetahui lebih terperinci, silakan merujuk kepada buku tersebut.```

April 22, 2019

Manusia yang mirip nabi ...?? berikut penjelesaanya

APAKAH ENGKAU SEPERTI BABI...? ◼

Sufyan bin ’Uyainah rahimahullah berkata :
"Di antara manusia ada yang menyerupai babi, (yaitu) apabila dilemparkan makanan yang baik kepadanya, maka dia pun enggan menyantapnya.Tapi apabila ada orang yang berdiri meninggalkan kotoran (BAB)nya, maka dia menjilatinya. Begitu pula engkau dapati sebagian anak adam, ada yang jika mendengar 50 kata hikmah, maka dia tidak mengingatnya sama sekali. Tetapi jika ada seseorang yang salah, maka dia pun (segera) menyebarkannya dan menghafalnya" (Syifa'ul Alil VI/566 oleh Ibnul Qoyyim)

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :
"Dan di antara manusia ada yang tabiatnya seperti tabiat babi. Dia melewati rezeqi yang baik tapi tidak mau mendekatinya. Justru jika ada orang yang bangkit dari kotorannya (selesai buang hajat), maka didatanginya kotoran itu dan dimakannya hingga habis. Demikianlah kebanyakan manusia. Mereka mendengar dan melihat kebaikanmu yang berlipat-lipat daripada kejelekanmu, tetapi dia tidak menghafalnya, tidak menukilnya dan tidak mencocokinya. Tapi apabila dia melihat ketergelinciranmu atau ucapanmu yang buruk, maka dapatlah dia apa yang dicarinya dan mencocokinya, lalu dijadikannya sebagai buah santapan dan penukilan" (Madarijus Salikin I/406)
Begitu pula apa yang telah menimpa kepada para ulama dan ustadz sunnah yang pasti mereka tidaklah maksum, yakni bebas dari kesalahan dan kekeliruan. Mereka yang punya andil besar dalam mendakwahkan al-Qur'an dan as-Sunnah di atas manhaj salaf tidak bisa digugurkan keutamaannya, jika seandainya di antara pendapatnya ada yang salah atau kurang kuat, dan juga tidak boleh menghina, mengejek, mencela atau merendahkan mereka.

Syaikh DR. Muhammad bin Umar Bazmul hafizhahullah berkata :
ليس من منهج السلف معاملة أخطاء أهل السنة كمعاملة أهل البدع. فإن كل ابن آدم خطاء، فينظر في منهج الرجل ويعامل الخطأ الذي وقع منه على أساس ذلك
"Tidak termasuk dalam manhaj salaf, yaitu menyikapi kesalahan-kesalahan seorang ahlus-sunnah seperti menyikapi kesalahan ahlul-bid’ah, karena setiap anak Adam pasti memiliki kesalahan. (Apabila seorang ahlus-sunnah terjatuh dalam kesalahan), maka manhajnya dilihat dan kesalahan tersebut disikapi sesuai dengan manhajnya"
Imam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata :
"Kalau seandainya seorang alim (ulama) yang banyak memberikan fatwa salah dalam 100 masalah, maka itu bukan suatu aib. Karena siapa saja selain Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dia bisa benar dan bisa saja salah" (Majmu Fataawa 28/301)
Imam Ibnu Abdil Bar rahimahullah berkata :
"Orang alim (ulama) tidaklah lepas dari suatu kesalahan. Siapa yang "SEDIKIT" kesalahannya dan "BANYAK" benarnya maka dialah orang alim. Dan siapa yang sedikit benarnya dan banyak kesalahannya maka dialah orang jahil" (Jami’ Bayaan al-Ilmi II/106)
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata :
وبالجملة فقد كان رحمه الله من كبار العلماء وممن يخطئ ويصيب ، ولكن خطأه بالنسبة إلى صوابه كنقطة في بحر لجي ، وخطؤه مغفور له
"Secara umum, beliau (Imam Ibnu Taimiyah) rahimahullah termasuk ulama besar, dan juga termasuk orang yang berbuat benar dan berbuat keliru. Akan tetapi kesalahannya jika dibandingkan dengan kebenarannya, maka seperti satu titik dalam lautan dalam. Dan kesalahan beliau adalah diampuni" (Al-Bidayah wan Nihayah 14/160).
✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar

April 21, 2019

Allah bersama orang yang bersabar (muslim 2019)

Kebersamaan Allah bersama Orang Yang Sabar.*_

Ketika hidup mulai terasa berat untuk dijalani, namun tak tahu, harus kepada siapa kita bersandar.
Bahkan perkataan yang tidak baik selalu terucap tanpa sengaja dari makhluk yg memiliki batasan.
Padahal satu-satunya tempat sandaran yang memberikan keringanan dan pertolongan hanyalah Allah Sang Maha Rahman dan Rahim.
_*وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ*_
*“Bersabarlah kalian, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar”. (QS. Al Anfal [8] : 46).*
Maka bergembiralah bagi orang-orang yang sabar,
*_وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ_*
*“Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar”. (QS. Ali ‘Imron [3] : 146)”.*
Jadikanlah Allah sebagai sandaran, dan jadikanlah kesabaran sebagai senjata disaat keterpurukan dan kesempitan melanda.
Hanya _kepada-Nyalah_ terdapat pertolongan, penjagaan, taufiq, ketegaran, bantuan, dan keberkahan.
Maka hendaklah kita tanamkan kuat pada diri untuk selalu bersabar hingga berhasil mendapatkan kebersamaan dan kecintaan Allah ‘Azza wa Jalla.

April 20, 2019

Perlakuan suami ke istri


*MUTIARA CINTA*
_✨🌸Suatu saat kamu akan memiliki istri._
_Maka jgn biar kan_ _sikap dan perlakuan mu membuatnya tersakiti_.
_Jgn biarkan air mata membasahi pipi, tapi buatlah senyumnya menjadi indah berseri._
_Jika dia salah,tegurlah dgn hati2_.
_Buatlah dia nyaman, dan bangga karena telah kau miliki_.
_☕☕Dan Suatu saat km akan menjadi ayah_.
_Maka bimbinglah anak-anak mu menjadi_ _sholeh-sholehah._
_Didiklah ia menjadi anak yg bisa menjadi obat saat km lelah_.
_Dan jadikanlah mereka anak yg bisa mengantarkanmu hingga jannah_.
_💖✨Dan ingatlah bahwa sehebat apapun km mendidik anak dan istrimu._
_Km tetaplah anak dari ayah ibumu_

Dekatnya bulan ramadhan 2019

Serial Ramadhan 01
🎁🌷 *NASEHAT TERKAIT DENGAN DEKATNYA BULAN RAMADHAN*
~~~~~~~~~~~~~~

🌴 Asy-Syaikh Al-'Allamah Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullahu ta'ala
   ******
🔖 Pertanyaan :
Apa nasehat anda wahai Syaikh, bagi kaum Muslimin terkait dengan dekatnya bulan suci Ramadhan?
🔑 Jawaban :
Sudah semestinya bagi setiap Muslim untuk memohon kepada Allah agar Allah pertemukan dia dengan bulan Ramadhan
Dan dia meminta kepada Allah agar Allah mudahkan untuknya dalam menjalani puasanya, shalat Tarawihnya, dan beramal kebaikan padanya.
Karena inilah kesempatan besar di dalam kehidupan seorang Muslim.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa ‘ala ahlihi wa sallam bersabda :
" مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ"
Artinya :
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman/ikhlas serta mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa dosanya di masa lalu”
Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa ‘ala ahlihi wa sallam bersabda :
، "مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ"
Artinya :

“Barangsiapa yang tegak untuk shalat -shalat tarawih- di bulan Ramadhan karena iman/ikhlas serta mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa dosanya di masa lalu”
Maka bulan Ramadhan adalah kesempatan besar di dalam kehidupan seorang Muslim yang mungkin saja kesempatan itu tidak terulang dua kali.
Maka sudah semestinya seorang Muslim itu senang dan bergembira dengan kedatangan bulan Ramadhan.
Serta dia sambut bulan Ramadhan itu dengan gembira lagi bahagia.
Dan dengan menyibukkan dirinya di bulan Ramadhan untuk mentaati Allah sepanjang siang dan malam. Malam harinya dengan shalat dan siang harinya dengan berpuasa dan membaca Al-Qur'an, dan berdzikir.
Maka ini adalah sebuah ghanimah/kesempatan emas bagi seorang Muslim.
Adapun orang-orang yang menyambut Ramadhan dengan berbagai acara yang negatif lagi merusak seperti : acara musik, serial drama, acara komedi, acara kuis dan perlombaan agar membuat kaum Muslimin tersibukkan dengan acara-acara tersebut;
Maka orang orang seperti ini adalah bala tentaranya syaithan, syaithanlah yang memperdayai mereka untuk hal-hal seperti ini.
Maka yang wajib dilakukan setiap Muslim untuk berhati hati dari mereka, dan ia peringati orang lain dari mereka!!!
Karena bulan Ramadhan itu bukanlah waktu untuk perkara sia-sia, bermain-main, menonton serial drama, acara kuis dan perlombaan berhadiah serta kegiatan membuang buang waktu."

🔃 alih bahasa : Al-Ustadz Abul Hasan Ali Akbar Al-Maidani

April 19, 2019

Kisah sahabat nabi Sa'ad bin ubadah ra 2019

*KISAH SAHABAT NABI*


❉••••═◎💦💦◎═••••❉
Sa'd Bin Ubadah Ra
~~~~


Sa'd bin Ubadah adalah sahabat Anshar pada angkatan pertama, ia memeluk dan mengukuhkan keislamannya di hadapan Nabi SAW pada Ba'iatul Aqabah kedua. Ia seorang tokoh dari suku Khazraj, putra dari Ubadah bin Dulaim bin Haritsah, seorang tokoh yang terkenal kedermawanannya di masa jahiliah. Ubadah bin Dulaim selalu menyediakan makanan bagi tamu dan musafir siang dan malam, pada siang hari ia menugaskan orang untuk mengundang siapa saja untuk makan dirumahnya. Dan pada malam harinya ia menyuruh seseorang lainnya menyalakan api sebagai petunjuk jalan, sekaligus mengundang orang untuk makan malam di rumahnya. Tidak heran jika sifat dan sikap tersebut menurun pada diri anaknya, Sa'd bin Ubadah.
Pada masa awal hijrah di Madinah, Rasulullah SAW mempersaudarakan orang-orang Muhajirin, yang kebanyakan dalam keadaan miskin karena meninggalkan harta kekayaannya di Makkah dengan seorang sahabat Anshar. Umumnya para sahabat Anshar menjamin dan melayani dua atau tiga orang sahabat Muhajirin, tetapi Sa'd bin Ubadah membawa 80 orang Muhajirin ke rumahnya. Karena kebiasaan sejak nenek moyangnya yang sulit atau tidak bisa ditinggalkannya itu, Sa’d pernah berdoa, "Ya Allah, tiadalah (harta) yang sedikit ini memperbaiki diriku, dan tidak pula baik bagiku…."
Nabi SAW mendengar doanya, dan beliau memahami bahkan sangat memuji sifat dermawannya tersebut. Maka beliau ikut mendoakannya, "Ya Allah, berilah keluarga Sa'd bin Ubadah, karunia dan rahmat-Mu yang tidak terbatas!!”
Karena doa Rasulullah SAW tersebut, Sa'd bin Ubadah beserta keluarganya selalu dilimpahi kelebihan harta sehingga "tradisi" kedermawanan seolah menjadi "brandmark" keluarga besar ini. Putranya, Qais bin Sa'd juga mempunyai "kegemaran" yang sama, bahkancenderung berlebihan dalam bersedekah pada usianya yang masih sangat muda. Sa'd tidak pernah melarang atau mencegahnya, sehingga Abu Bakar dan Umar pernah memperbincangkan "gaya hidup" pemuda tersebut dengan berkata, "Kalau kita biarkan pemuda ini dengan kedermawanan dan kepemurahannya, pastilah akan habis tandas kekayaan orang tuanya….!"
Ketika pembicaraan tersebut sampai kepada Sa'd bin Ubadah, ia berkata, "Siapakah yang dapat membela/memberi hujjah diriku atas Abu Bakar dan Umar? Diajarkannya kepada anakku bersikap kikir dengan memakai namaku…!"
Sa'd bin Ubadah juga terkenal sebagai tokoh Madinah yang sering memberikan perlindungan dan menjamin keamanan perdagangan dari mereka yang lewat atau berkunjung di Madinah, termasuk kafilah dagang kaum Quraisy. Ada peristiwa menarik yang terjadi pada Ba'iatul Aqabah kedua.
Sekitar tujuh puluh lima atau lebih orang Yatsrib yang berba'iat kepada Nabi SAW sebenarnya hanya sebagian saja dari rombongan haji (tradisi jahiliah) dari kota tersebut yang dipimpin oleh Abdullah bin Ubay bin Salul. Ketika ba'iat yang dilakukan pada sepertiga malam akhir di salah satu hari tasyriq telah selesai, tiba- tiba ada orang yang memergoki pertemuan tersebut dan berteriak memanggil kaum Quraisy. Nabi SAW segera menyuruh mereka kembali ke perkemahannya, berbaur dengan kaum musyrikin Yatsrib lainnya dan pura-pura tidur.
Pada pagi harinya ketika kaum Quraisy mendatangi perkemahan orang Yatsrib untuk mengecek kebenaran berita tentang pertemuan (sebagian) mereka dengan Nabi SAW, dan tentu saja Abdullah bin Ubay menolak dengan keras ‘tuduhan’ tersebut. Memang, selama ini penduduk Yatsrib selalu memberitahukan kepada Abdullah bin Ubay, tindakan dan keputusan yang mereka ambil, mereka tidak berani melangkahinya begitu saja. Tetapi pada peristiwa ini, untuk pertama kalinya mereka menyembunyikan sikapnya dari pemimpinnya tersebut, yang kemudian hari menjadi pimpinan dan tokoh dri kaum munafik. Kaum kafir Quraisy tidak bisa berbuat banyak dengan penolakannya itu, tetapi diam-diam mereka melakukan penyelidikan.

Ketika musim haji telah selesai dan para peziarah telah pulang ke daerahnya masing-masing, kaum kafir Quraisy memperoleh bukti dan saksi kuat bahwa orang-orang Yatsrib memang terlibat dalam pertemuan tersebut. Merekamelakukan pengejaran, tetapi terlambat, hanya saja mereka mendapati dua orang yang tertinggal, yakni Sa'd bin Ubadah dan Mundzir bin Amir. Mereka melepaskan Mundzir karena tampak lemah, sedang Sa'd diikat dan dibawa kembali ke Makkah.
Sampai di Makkah, Sa'ddikerumuni, lalu dipukul dan disiksa layaknya kalangan miskin di Makkah yang memilih memeluk Islam, padahal ia adalah tokoh terpandang dan dermawan yang sangat dihormati di Madinah. Inilah sahabat Anshar pertama yang disiksa karena keislamannya, atau bisa jadi Sa'd satu-satunya sahabat Anshar yang "menikmati" pengalaman pahit sahabat muhajirin yang memeluk Islam, yakni penyiksaan tokoh-tokoh kaum kafir Quraisy. Ketika penyiksaan makin memuncak dan ia mulai tampak lemah, ada seseorang yang berkata kepadanya, "Tidak adakah kalangan di antaramu yang mengikat jaminan perlindungan dengan salah seorang Quraisy?"
"Ada..!!" Kata Sa'd bin Ubadah.
"Siapa orang Quraisy itu?"
"Jubeir bin Muth'im dan Harits bin Harb bin Umayyah…!"
Sa'd bin Ubadah memang pernah memberikan jaminan perlindungan kepada kafilah dagang mereka berdua ketika melewati Madinah, bahkan menjamu mereka dengan baik. Lelaki itu menghubungi kedua tokoh Quraisy tersebut dan mengabarkan tentang lelaki Khazrajbernama Sa'd bin Ubadah yang disiksa. Segera saja keduanya datang ke tempat penyiksaan dan membebaskan Sa'd dari tangan-tangan jahat orang kafir Quraisy.
Sa'd segera meninggalkan Makkah menyusul rombongan haji Yatsrib, khususnya sekelompok orang yang telah memeluk Islam. Mereka ini harap-harap cemas menunggu kedatangan Sa'd dan berembug untuk kembali ke Makkah menyusul Sa'd. Tetapi belum sempat mereka mewujudkan niat tersebut, terlihat Sa'd datang dalam keadaan luka dan lemah.
Sa'd bin Ubadah adalah seorang yang mempunyai karakter keras dan teguh pendirian, tidak mudah digoyahkan oleh pendirian dan pendapat orang lain. Pengalaman pahit setelah Ba'iatul Aqabah kedua tersebut makin mengukuhkan kekerasan sikapnya dalam membela Nabi SAW dan Islam, terkadang terlihat menjadi ekstrim seperti yang terjadi saat Fathul Makkah.
Fathul Makkah, berawal dari pelanggaran kaum Quraisy atas perjanjian Hudaibiyah. Bani Bakr yang menjadi sekutu Quraisy menyerang Bani Khuza'ah yang menjadi sekutu Nabi SAW di Madinah, bahkan kaum Quraisy diam-diam memberikan dukungan senjata dan personal kepada Bani Bakr. Ketika orang-orang Bani Khuza'ah berlindung ke tanah suci Makkah yang memang diharamkan menumpahkan darah di sana, mereka tetap membunuhnya, dan kaum Quraisy sebagai "pengelola" tanah suci Makkah membiarkan itu terjadi.
Beberapa orang Bani Khuza'ah pergi melaporkan peristiwa tersebut kepada Nabi SAW di Madinah. Beliau-pun menghimpun pasukan besar berbagai kabilah, dan masing-masing dipimpin oleh tokoh kabilahnya. Dan bendera kaum Anshar diserahkan kepada Sa'd bin Ubadah. Ketika mulai memasuki Kota Makkah, terbayanglah di pelupuk matanya bagaimana Nabi SAW dan para sahabat pada masa awal mengalami berbagai siksaan dan ancaman dari kaum kafir Quraisy. Terbayang juga bagaimanaperilaku mereka ketika merusak dan menyayat jenazah para syahid di medan perang Uhud. Bahkan masih jelas terasa siksaan yang dialaminya ketika ia selesai mengikuti Ba'iatul Aqabah kedua. Karena itu ia berkata, "Hari ini hari berkecamuknya perang, hari ini dihalalkan hal yang disucikan, hari ini Allah akan menghinakan Quraisy!!"
Perkataannya ini terdengar oleh Abu Sufyan yang merupakan pucuk pimpinan kaum Quraisy, walau saat itu ia telah mulai tertarik untuk memeluk Islam, dan melaporkannya kepada Nabi SAW. Utsman dan Abdurrahman bin Auf juga mengkhawatirkan sikapnya, bahkan Umar bin Khaththab berkata, "Ya Rasulullah, dengarkanlah apa yang dikatakan oleh Sa'd bin Ubadah, saya khawatir kalau-kalau ia akan menyerang kaum Quraisy hingga tumpas…!!”
Mendengar pendapat-pendapat tersebut, Nabi bersabda, "Justru hari ini adalah hari diagungkannya Ka'bah, dimuliakannya kaum Quraisy…"
Setelah itu Nabi SAW mengirim utusan untuk memerintahkan Sa'd menyerahkan bendera Anshar kepada anaknya, Qais bin Sa'd. Sebagian riwayat menyebutkan bendera tersebut diserahkan kepada Ali atau Zubair bin Awwam. Tentu saja dengan senang hati Sa'd memenuhi perintah Nabi SAW tersebut, karena apa yang dikatakannya, hanyalah ekspresi dirinya dalam rangka membela Nabi SAW dan Islam, bukan sikap dendam pribadi.
Sikap tegas dan jauh dari kemunafikan tampak pada diri Sa'd bin Ubadah seusai perang Hunain. Pada pertempuran tersebut, banyak sekali ghanimah (rampasan perang) yang diperoleh pasukan muslim, tetapi Nabi SAW mendahulukan membagikannya kepada orang-orang Quraisy yang baru memeluk Islam, bahkan ada yang masih menunda memeluk Islam, padahal pada awal peperangan mereka ini sempat meninggalkan arena pertempuran. Sementara kepada kaum Anshar, beliau tidak menyisakan sedikitpun dari ghanimah tersebut, padahal justru mereka yang banyak berperan melindungi Nabi SAW, dan akhirnya berhasil membalikkan keadaan dan memenangkan pertempuran.
Para sahabat Anshar hanya berbisik-bisik memperbincangkan sikap beliau tanpa berani menyampaikannya kepada Nabi SAW. Keadaan ini tidak disukai oleh Sa'd, karena itu ia menghadap Nabi SAW dan berkata, "Ya Rasulullah, golongan Anshar merasa kecewa atas sikap engkau dalam hal harta rampasan (ghanimah) yang kita peroleh. Engkau membagi-bagikan kepada kaummu dan pemimpin-pemimpin Quraisy secara berlebih, sementara kepada kaum Anshar engkau tidak memberikan sedikitpun…"
Nabi SAW tersenyum mendengar perkataan Sa'd yang terus terang tersebut, dan bersabda, "Bagaimana dengan dirimu (sikapmu) sendiri wahai Sa'd?"
"Ya Nabiyallah, aku ini tidak lain hanyalah salah satu dari kaumku saja…!!"
Nabi SAW memerintahkan Sa'd mengumpulkan kaum Anshar di suatu tempat. Sa'd melaksanakan perintah beliau, beberapa orang Muhajirin ingin ikut serta tetapi Sa'd menolaknya, tetapi pada sebagian yang lain Sa'd membolehkan mereka hadir dalam kumpulan kaum Anshar tersebut. Setelah semua berkumpul, Sa'd menjemput Nabi SAW.
Di majelis kaum Anshar ini Nabi SAW berbicara panjang lebar mengenai apa yang menjadi ganjalan dan beban terpendam dalam diri mereka soal ghanimah, beliau juga mengingatkan tentang masa jahiliah dan keislaman mereka. Terlalu panjang untuk dijabarkan pada kisah Sa'd ini, tetapi pada ujungnya, Nabi SAW seolah menetapkan bagaimana sebenarnya ketinggian dan keutamaan kaum Anshar di mata Allah dan Rasul-Nya, dan itu semua tidak terlepas dari "keberanian" Sa'd berterus terang kepada beliau walaupun tampaknya kurang sopan dan tidak etis.
Antara lain Nabi SAW bersabda, "….Tidakkah kalian rela, wahai kaum Anshar, mereka pulang membawa unta, domba dan harta lainnya, sedang kalian pulang membawa Rasulullah ke tanah tumpah darah kalian. Demi Allah yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, kalau tidaklah karena hijrah, tentulah aku ini termasuk kaum Anshar. Jika orang-orang menempuh jalan di celah gunung, dan orang Anshar menempuh jalan di celah lainnya, tentulah aku mengikuti jalan yang ditempuh orang-orang Anshar……Ya Allah, rahmatilah orang-orang Anshar, anak orang-orang Anshar, cucu orang-orang Anshar, generasi demi generasi….."
Orang-orang Anshar, termasuk Sa'd menangis sesenggukan mendengar penjelasan Nabi SAW tersebut, hingga air mata membasahi jenggot-jenggot mereka. Dengan haru mereka berkata, "Kami ridha dengan pembagian Allah dan Rasul-Nya….!!"
Ketika Nabi SAW wafat, dan para tokoh muslimin bertemu di saqifah Bani Saidah untuk menentukan khalifah pengganti beliau, Sa'd berdiri pada kelompok sahabat Anshar yang menuntut agar kekhalifahan dipegang kaum Anshar. Tetapi ketika musyawarah mengarah kepada dipilihnya Abu Bakar, yang memang sudah sangat dikenal keutamaannya di sisi Rasulullah SAW, ia bersama kaum Anshar yang mendukungnya dengan ikhlas hati berba'iat kepada Abu Bakar dan melepaskan tuntutannya.
Ketika Abu Bakar wafat dan Umar terpilih sebagai khalifah, Sa'd ikut berba'iat kepadanya. Hanya saja ia sadar, Umar mempunyai watak keras dan teguh pendirian seperti dirinya juga, yang bisa saja sewaktu-waktu terjadi perbenturan yang berakibat buruk. Sangat mungkin terjadi perpecahan karena kaum Anshar pasti akan berdiri di belakangnya menghadapi Umar, karena itu, ia bermaksud pindah dari tanah kelahiran yang dicintainya. Namun seolah tidak ingin kehilangan sikap terus terangnya dan takut dihinggapi kemunafikan, ia mendatangi Umar dan berkata, "Demi Allah, sahabat anda, Abu Bakar lebih aku sukai daripada anda…!!"
Setelah itu Sa'd pergi ke Syria (Syam), tetapi ketika ia singgah di Hauran (sudah termasuk wilayah Syam), ia sakit dan meninggal dunia di sana

Menilai hati...?

┏﷽
~~~✍🏻 *MUTIARA HATI
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

💎💖Mudah untuk menilai hati sendiri bersih atau kotor.Jika kita senang mengungkit kejelekan orang lain,saat itulah hati kita ternoda..
💎💖Jika kita tidak senang dengan kebahagiaan orang lain saat itulah hati kita diliputi kedengkian..
💎💖Jika kita merasa memiliki banyak kelebihan dan merendahkan orang lain,saat itulah hati kita berlumur kesombongan
✨🌸Semoga kita terhindar dari hati yang demikian.