Januari 10, 2019

Anies baswedan kontreversial 2019

PETI MATI BERNAMA DEMOKRASI*
Semua orang, semua pihak tahu, bukan hanya Anis Bawesdan yang disinyalir mengacungkan jari yang diidentikan dengan dukungan terhadap Prabowo - Sandi. 

Seorang Ridwan Kamil, dalam sebuah acara talk show yang dibawakan oleh Najwa Sihab, secara explicit dan terbuka mengatakan : Ya , saya mendukung Jokowi.
Belum lagi Gubernur Gubernur yang lain , Bupati dan walikota. Yang secara terang terangan menyatakan mendukung Jokowi.
Namun Kemendagri berseri. Wajar wajar saja katanya. Bawaslu malu malu, malah Terkesan Unyu unyu. Mereka hanya galak dan beringas sama siapa saja yg mendukung Prabowo - Sandi. Bahkan seorang Kepala Desa yang mengajak untuk mendukung Prabowo - Sandi, dengan mudahnya dipenjarakan...
Kita masih ingat, bagaimana sang Menteri dengan sigap mengatur peserta dari luar negeri dalam sebuah forum international : jangan dua, jangan dua... dua buat Prabowo... Satu Jokowi... semua orang yang melek,tahu dan faham akan hal itu. Namun diam.  Bungkam. Karena itu buat keuntungan petahana.
Semua pemilik Kuasa hanya diam bahkan cenderung mengiyakan...
Kalian memang pengecut yang takut bersaing secara sehat...
Apakah itu yang kalian sebut edukasi dalam berdemokrasi??
Apakah itu yang disebut keadilan??
Aku jadi ingat lagi film The Dictator, saat sang dictator ikut lomba lari, dengan bebas dia menembaki kompetitornya, bahkan oleh panitia, sengaja garis finish - pun didekatkan.... bagaimanapun caranya, yang penting sang  dictator jadi pemenang dan juara..
*Lalu, kenapa Anis yang dibidik??*
Pertama, hal itu bisa dijadikan semacam shock teraphy oleh pihak penguasa. Mereka ingin menunjukan bahwa mereka bisa apa saja. Jangan main main dengan penguasa. Mereka bisa menangkap siapa saja, dengan tuduhan apa saja.
Hukum dan peraturan bisa mereka mainkan.
Sebaliknya, Asal engkau menjilat penguasa, kau mau tetiak jokowi 7000 periode, kau mau teriak membunuh, menyebar hoax, menyebar kebencian, mesum, bakar mesjid, protes suara adzan, kau mau bilang konde lebih bagus dibanding hijab. Maka engkau adalah pahlawan, dan engkau akan diberikan tempat yang layak didalam peti mati demokrasi. Dengan linangan airmata Ibu Pertiwi.
Kedua, Anis effects itu sangat kuat. Maka harus diredam. Anis adalah bentuk mimpi buruk bagi penguasa. Tamparan keras soal penghentian reklamasi adalah luka yang perih dan menyisakan sakit hati sampai mati. Belum lagi, Anis bisa mewujudkan dan merealisasi janji janji kampanyenya.  Gubernur Rasa Presiden, katanya.
Sementara Dilain pihak, sejak Jokowi jadi Gubernur DKI sampai mau usai masa jabatan kepresidenya, Janji kampanye???.... aahh sudahlah,  masyarakat yang cerdas tahu apa jawabnya....
....
Lalu, kalau kalian bertanya kenapa aku sekarang berdiri bersama Prabowo - Sandi.
Jawabnya : Karena ketidak adilan. Seperti yang aku paparkan di atas itu.
Kalau saja dari awal ada perlakuan sama dari penguasa. Kalau ada yang salah, maka dua duanya dijewer dan dihukum, bukan yang satu dipuji dan dibebaskan, sementara yang satu dihukum.
Kalau saja sedari dini, dibiarkan dua duanya berlari, berpacu dilintasan lomba. Tanpa ada bantuan dari wasit, tanpa ada diving atau playing victim. Maka aku akan hanya berdiri, berteriak memberi semangat untuk keddua belah pihak dan bahkan bertepuk tangan saat ada pemenang dari lomba tersebut....Siapapun pemenang tersebut, asal jujur dan adil.
Namun, karena ketidak adilan sudah demikian kasat mata. Maka akupun harus berpihak dan  memposisikan diri untuk tidak satu gerbong dengan mereka yang mengusung peti mati demokrasi...
Aku ingin, anak Cucuku nanti tahu bahwa di indonesia, pilpres itu demikian dinamis, seru dan bermartabat. Calon calon presidenya berkualitas dan cerdas. Mereka menolak saat mau disodori bocoran soal dan jawaban materi debat pilpres...
*aku jadi ingat betapa bersemangatnya anaku yang bungsu, saat dirumah berlatih memaparkan visi dan misinya saat menjelang pemilihan ketua Osis*
Masa Calon Presiden jiper buat memaparkan visi dan misi....
So, aku semakin yakin untuk berdiri bersama Prabowo - Sandi,
Soal Menang atau Berhasil, itu sudah ketentuan Tuhan.
Manusia hanya wajib berusaha.
In Shaa Allah
Indonesia Adil Makmur.
Copas tulisan : "Danke Soe Priatna"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berikan pesan kritik saran yang membangun.terima kasih