ilustrasi semata |
Dalam sehari-hari kita pernah mendengar kata makar dan makar
tapi tahukah apa itu makar
Makar adalah perlawanan terhadap pemerintahan yang sah dengan maksud untuk menjatuhkan pemerintahan atau menentang kebijaksanaan yang sudah menjadi ketetapan dengan melawan hukum, baik melalui kekuatan senjata maupun dengan kekuatan lainnya atau dengan cara lain.
Istilah makar berasal dari bahasa Belanda, yaitu "aanslag" yang artinya penyerangan atau serangan. Definisi makar berdasarkan Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah akal buruk, tipu muslihat atau perbuatan dengan maksud hendak membunuh orang. Makar juga bisa diartikan sebagai perbuatan untuk menggulingkan pemerintahan yang sah (kudeta).
Tindakan makar dalam KUHP secara khusus dapat ditemui dalam Pasal 87 KUHP, yang berbunyi: "dikatakan ada makar untuk melakukan suatu perbuatan, apabila niat untuk itu telah ternyata dari adanya permulaan pelaksanaan seperti yang dimaksud dengan Pasal 53 KUHP".
cara mengatasi makar adalah
*Makar dilawan dengan tawakkal.*
Fir'aun membuat makar hendak memberangus Nabi Musa alaihissalam dan pengikutnya.
Namun yang terjadi Fir'aunlah yang binasa di saat Nabi Musa alaihissalam dan pengikutnya benar benar terlah terjepit dan kehabisan daya dan upayanya, sampai sampai Bani Israil putus asa dan berkata: kita pasti tersusul atau tertangkap.
Saat itulah Nabi Musa alaihissalam berkata:
"Tidak, sesungguhnya Tuhanku selalu bersamaku dan Dia pasti memberi petunjuk kepadaku" ( As Syu'ara' 62 )
"Tidak, sesungguhnya Tuhanku selalu bersamaku dan Dia pasti memberi petunjuk kepadaku" ( As Syu'ara' 62 )
Quraisy hendak membunuh Nabi Muhammad shallallahu alihi wa sallam dengan mengepung rumah kediaman beliau.
Namun mereka dipermalukan di saat Nabi Muhammad shallallahu alihi wa sallam benar benar telah terkepung, mereka tertidur dan dengan leluasa Nabi menaburi kepala mereka dengan tanah.
Pasukan salib dengan congkaknya hendak membumi hanguskan ummat islam yang kekuasaannya hanya tersisa di negri Mesir dan beberapa wilayah saja.
Namun pada saat itulah kaum salib dipukul mundur kocar kacir.
Si Kafir mulut besar dengan segala dana, media, dukungan kaki tangan kroninya membuat makar untuk menindas ummat islam.
Namun di saat si mulut besar percaya diri dengan keluatanya ia terjungkal beserta kroni kroninya.
Intinya orang kafir menang bukan karena kekuatannya, namun karena ummat Islam menjauh dari agamanya.
Sedangkan ummat islam berjaya ketika mereka menyadari bahwa tiada daya dan upaya yang mereka miliki selain pertolongan Allah Taala.
Karena itu di saat semacam ini, ummat islam bahkan agama Islam terus menerus dijadikan kambing hitam, yuk fokus pada upaya mempertebal iman dan tawakkal kepada Allah dibanding sibuk mengurusi ulah dan makar musuh musuh agama Allah, karena Allah tidak pernah tidur atau lalai dari segala ulah mereka.
Oleh Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri, MA حفظه الله تعالى
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berikan pesan kritik saran yang membangun.terima kasih