November 16, 2018

macam -macam karakter manusia di dalam islam (2018)

Macam-macam Manusia ...*
✍Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang dikaruniai banyak keberkahan. Termasuk di dalamnya akal pikiran yang sejatinya tidak dimiliki oleh makhluk lain.
Akan tetapi, tidak semua manusia menggunakan karunia tersebut dalam hal kebaikan.
Allah menciptakan manusia dengan kesempurnaan, lalu terbagi menjadi 2 golongan besar, sebagaimana firman-nya dalam surat At-Tin.
(4). لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
(5). ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ
Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),
(6). إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.
Tingkatan manusia dalam memahami sesuatu itu berbeda-beda.
Sebagaimana nasehat Ali bin Abi Tholib dalam menyampaikan agama :
حَدِّثُوْا النَّاسَ بِمَا يَعْرِفُوْنَ, أَتُحِبُّوْنَ أَنْ يُكَذِّبَ اللهَ وَ رَسُوْلَهُ
“Berbicaralah kepada manusia sesuai dengan kadar pengetahuan mereka.
Apakah kalian ingin Allah dan rasul-Nya didustakan?”
Allah mengelompokkan manusia dalam ciptaannya ada 2 golongan besar.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚإِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚإِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.(Al-Hujurot: 13)
Al-Hafidz Ibnu Rajab Al-Hambaly berkata :
الرَِّجَالُ أَرْبَعَةٌ:
رَجُلٌ يَدْرِيْ أَنّهُ لاَ يَدْرِيْ فَذَلِكَ جَاهِلٌ فَعَلِّمُوْهُ، وَرَجُلٌ يَدْرِيْ وَلاَ يَدْرِيْ أَنَّهُ يَدْرِيْ فَذَلِكَ غَافِلٌ فَنَبِّهُوْهُ، وَرَجُلٌ يَدْرِيْ وَيَدْرِيْ أَنَّهُ يَدْرِيْ، فَذَاكَ عَالِمٌ فاََتَّبِعُوْهُ، وَرَجُلٌ لاَ يَدْرِيْ وَلاَ يَدْرِيْ أَنَّهُ لاَ يَدْرِيْ فَذَلِكَ مَائِقٌ فَاحْذَرُوْهُ
Manusia itu ada empat macam :
1. Seorang yang tahu bahwa dirinya tidak tahu maka dia adalah jahil, ajarilah.
2. Seorang yang tahu tapi dia tidak tahu kalau dirinya tahu maka dia lalai, ingatkanlah.
3. Seorang yang tahu bahwa dirinya tahu maka dia seorang berilmu, maka ikutilah.
4. Seorang yang tidak tahu namun tidak tahu kalau dirinya adalah tidak tahu, maka dia adalah pandir, waspadahlah.
(Jami’ Bayanil ilmi wa Fadhlihi 2/105)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berikan pesan kritik saran yang membangun.terima kasih