interpretasi sosial

People who managed to take advantage of the mistakes that he did, and will try again to perform in a different way.

Homepage

  • Beranda
  • halal mui
  • muslim
  • Bpom
  • imigrasi
  • my frist blog
  • farmer

Februari 09, 2019

rumah tangga dan campur tangan orang tua

ABU BAKAR - Campur Tangan Positif Orang Tua*
Pada dasarnya, orang tua tidak boleh turut campur tangan dalam urusan rumah tangga anak-anaknya. Apa yang terjadi adalah urusan mereka; dia dengan suami atau istrinya. Biarkan mereka mencari jalan keluarnya, berikan kesempatan kepada mereka untuk menjadi lebih dewasa.

Orang tua diperbolehkan intervensi dan turut campur tangan bilamana intervensinya tersebut bersifat positif, dapat membantu mencarikan solusi dan mencapai kebaikan bukan malah menambah runyam.
Belajar dari Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu anhu, diriwayatkan dari Nu’man bin Basyir radhiyallahu anhu, ia mengatakan: “Abu Bakar minta izin untuk menemui Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Saat itu ia mendengar suara yang tinggi dari Aisyah. Maka ketika Abu Bakar masuk, ia langsung menghampiri Aisyah lantas menamparnya. Kemudian ia mengatakan:
أَلَا أَرَاكِ تَرْفَعِينَ صَوْتَكِ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
_“Kenapa aku melihat kamu mengeraskan suara di hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam!”_
Nabi shallallahu alaihi wasallam pun menghalangi Abu Bakar, dan dengan masih menahan kemarahan Abu Bakar keluar. Saat ia keluar, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada Aisyah:
كَيْفَ رَأَيْتِنِي أَنْقَذْتُكِ مِنْ الرَّجُلِ
_“Bagaimana pendapatmu ketika aku menyelamatkanmu dari laki-laki itu (murka Abu Bakar)?”_
Nu’man bin Basyir radhiyallahu anhu kemudian melanjutkan : “Beberapa hari Abu Bakar berdiam diri, hingga kemudian ia meminta izin untuk menemui Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Ternyata Abu Bakar mendapati keduanya sudah berdamai, lalu Abu Bakar pun berkata kepada keduanya:
أَدْخِلَانِي فِي سِلْمِكُمَا كَمَا أَدْخَلْتُمَانِي فِي حَرْبِكُمَا
_“Libatkanlah aku dalam perdamaian kalian sebagaimana kalian telah melibatkanku dalam perseteruan kalian.”_ Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
قَدْ فَعَلْنَا قَدْ فَعَلْنَا
_“Kami telah lakukan, kami telah lakukan.”_ (HR. Abu Dawud: 4999)
⚖Apa yang dilakukan oleh Abu Bakar ini adalah salah satu potret dari campur tangan orang tua yang positif, sehingga mewujudkan kemaslahatan. Maka sebagai orang tua yang memiliki anak-anak yang telah menikah, jangan sampai intervensi dan campur tangan kita malah membuat runyam, tidak memberikan jalan keluar tapi justru malah mendatangkan masalah baru. Oleh sebab itu, timbang baik-baik dulu sebelum kita turut campur tangan dalam urusan rumah tangga anak-anak kita.
*Semoga bermanfaat.*
on Februari 09, 2019 Tidak ada komentar:

Februari 08, 2019

DUNIA TERBALIK 2018

DUNIA TERBALIK*
Perintah di dalam islam ada yang ditujukan kepada laki-laki, ada juga yang ditujukan kepada perempuan.
Namun herannya di zaman kita ini, ada perintah yang ditujukan kepada laki-laki justru perempuan yang mengamalkannya, atau sebaliknya.
Penulis kali ini sedikit menguraikan beberapa amalan yang terbalik-balik dalam pengamalannya antara laki-laki dan wanita.
*⏩ Pertama, Shalat Jamaah.*
Shalat jamaah di masjid disyariatkan bagi laki-laki, namun justru di sebagian tempat, *wanita yang meramaikan masjid-masjid,* yang seharusnya mereka shalat di rumah, sedangkan *laki-lakinya duduk manis di rumah.*
▪Rasulullah ﷺ bersabda :
فَصَلُّوا أَيُّهَا النَّاسُ فِي بُيُوتِكُمْ فَإِنَّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ صَلاَةُ الْمَرْءِ فِي بَيْتِهِ إِلاَّ الْمَكْتُوبَة. (رواه البخاري

Maka shalatlah sekalian manusia di rumah-rumah kalian, 
karena sesunggunya shalat yang paling utama bagi seseorang adalah shalat di rumahnya, 
kecuali shalat fardhu (harus di masjid)."_ (HR. Bukhari)

Rasulullah ﷺ bersabda :

إِذَا قَضَى أَحَدُكُمُ الصَّلاَةَ فِى مَسْجِدِهِ فَلْيَجْعَلْ لِبَيْتِهِ نَصِيبًا مِنْ صَلاَتِهِ فَإِنَّ اللَّهَ جَاعِلٌ فِى بَيْتِهِ مِنْ صَلاَتِهِ خَيْرًا ». (رواه مسلم
(Apabila salah seorang diantara kalian selesai mengerjakan shalat di masjid, 
maka jadikanlah untuk rumahnya bagian dari shalatnya 
(shalat-shalat sunnah), karena sesungguhnya Allah
 membuat kebaikan dalam rumahnya itu karena shalatnya."_ (HR.Muslim)

Rasulullah ﷺ bersabda :
خَيْرُ مَسَاجِدِ النِّسَاءِ قَعْرُ بُيُوتِهِنَّ ».  (رواه أحمد و ابن خزيمة و البيهقي.  قال الألباني : حديث حسن
_"Sebaik-baik masjid (tempat shalat) bagi wanita adalah di dalam rumahnya."_  
(HR. Ahmad, Ibnu Khuzaimah dan Al Baihaqqi
Berkata Syekh Al Albani : Hadits Hasan

Dan Rasulullah ﷺ bersabda :
خَيْرُ مَسَاجِدِ النِّسَاءِ قَعْرُ بُيُوتِهِنَّ. (رواه ابن خزيمة و أحمد و البيهقي. قال الشيخ الألباني : صحيح )._
Sebaik-baik masjid-masjid (tempat-tempat shalat) bagi wanita adalah di dalam rumah-rumahnya."_  

HR. Ibnu Khuzaimah, Ahmad dan Al Baihaqqi dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha.
 Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih)

Kedua, Adab Berpakaian*
Seorang *laki-laki* panjang kain bawahnya *tidak melebihi mata kaki* dan bagi *wanita melebihi mata kaki.*
Namun *kenyataannya, banyak laki-laki yang memakai kain atau celananya melebihi mata kaki.* Sebaliknya *wanita kainnya di atas mata kaki, bahkan ada yang di atas lututnya.*
▪Rasulullah ﷺ bersabda :

إِزْرَةُ الْمُسْلِمِ إِلَى نِصْفِ السَّاقِ وَلاَ حَرَجَ – أَوْ لاَ جُنَاحَ – فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْكَعْبَيْنِ مَا كَانَ أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ فَهُوَ فِى النَّارِ مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ بَطَرًا لَمْ يَنْظُرِ اللَّهُ إِلَيْهِ

Pakaian seorang Muslim adalah hingga setengah betis. 
Tidaklah mengapa jika diturunkan antara setengah betis dan dua mata kaki. 
ika pakaian tersebut berada di bawah mata kaki maka tempatnya di neraka. Dan apabila pakaian itu diseret dalam keadaan sombong, Allah tidak akan melihat kepadanya (pada hari kiamat nanti).”_
(HR. Abu Daud. Berkata Syaikh Al Albani : Hadits Shahih)
▪Ummul Mu`minin Ummu Salamah رضي الله عنها berkata :
عن أم سلمة رضي الله عنها قالت : " سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : كَمْ تَجُرُّ الْمَرْأَةُ مِنْ ذَيْلِهَا ؟ قَالَ : ( شِبْرًا ) ، قَالَتْ : إِذًا يَنْكَشِفَ عَنْهَا ، قَالَ : ( ذِرَاعٌ ، لَا تَزِيدُ عَلَيْهَا ) ، وصححه الشيخ الألباني رحمه الله في " صحيح سنن النسائي " .
_“Rasulullah ﷺ ditanya, ‘Berapa (panjang) ujung kain bawah yang boleh perempuan julurkan?’ Beliau menjawab, ‘Satu jengkal.’ Aku berkata, ‘Kalau begitu akan tersingkap (aurat) darinya.’ Beliau berkata, ‘Satu hasta dan jangan tambah melebihi itu.’”_
[HR. Ibnu Majah, an-Nasa`i dan ad-Darimi.
Berkata Syeikh Al Albani : Hadist Shahih).
▪Imam at-Tirmidzi berkata :
وَفِي هَذَا الحَدِيثِ رُخْصَةٌ لِلنِّسَاءِ فِي جَرِّ الإِزَارِ لِأَنَّهُ يَكُونُ أَسْتَرَ لَهُنَّ
_“Dalam hadits ini terdapat keringanan bagi kaum wanita untuk menjulurkan kain bawahnya karena hal itu lebih menutupi mereka (auratnya).”_
(Sunan at-Tirmidzî (IV/224).
*⏩ Ketiga, Mencari Nafkah*
Banyak *wanita di zaman kini yang keluar rumahnya untuk bekerja mencari nafkah,* bahkan ada yang sampai ke luar negeri, padahal kewajiban bekerja dan mencari nafkah adalah ayahnya atau suaminya.
Sebaliknya *si ayah atau si suami menjadi ibu rumah tangga, mengurus rumah dan mengasuh anak-anak.*
▪Dari Mu’awiyah al Qusyairi رضي الله عنه dia berkata : Aku bertanya : “Wahai Rasulullah, apakah hak isteri salah seorang dari kami yang menjadi kewajiban suaminya?”
قَالَ أَنْ تُطْعِمَهَا إِذَا طَعِمْتَ وَتَكْسُوَهَا إِذَا اكْتَسَيْتَ أَوْ اكْتَسَبْتَ وَلَا تَضْرِبْ الْوَجْهَ وَلَا تُقَبِّحْ وَلَا تَهْجُرْ إِلَّا فِي الْبَيْتِ
_“Beliau menjawab, ”Engkau memberi makan kepadanya, jika engkau makan. Engkau memberi pakaian kepadanya, jika engkau berpakaian. Janganlah engkau pukul wajahnya, janganlah engkau memburukkannya, dan janganlah engkau meninggalkannya kecuali di dalam rumah”._
(HR Abu Dawud dan Ibnu Majah.
Berkata Syaikh al Albani : Hadits Hasan Shahih).
▪Rasulullah ﷺ berkhutbah :
فَاتَّقُوا اللَّهَ فِي النِّسَاءِ فَإِنَّكُمْ أَخَذْتُمُوهُنَّ بِأَمَانِ اللَّهِ وَاسْتَحْلَلْتُمْ فُرُوجَهُنَّ بِكَلِمَةِ اللَّهِ وَلَكُمْ عَلَيْهِنَّ أَنْ لاَ يُوطِئْنَ فُرُشَكُمْ أَحَدًا تَكْرَهُونَهُ فَإِنْ فَعَلْنَ ذَلِكَ فَاضْرِبُوهُنَّ ضَرْبًا غَيْرَ مُبَرِّحٍ وَلَهُنَّ عَلَيْكُمْ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوف
_“Bertakwalah kamu kepada Allah tentang para wanita (isteri), karena sesungguhnya kamu telah mengambil mereka dengan amanah Allah, dan kamu telah menghalalkan kemaluan mereka dengan kalimat Allah. Dan kamu memiliki hak yang menjadi kewajiban mereka (para isteri), yaitu mereka tidak memperbolehkan seorangpun yang tidak kamu sukai menginjakkan permadani-permadani kamu. Jika mereka melakukannya, maka pukullah mereka dengan pukulan yang tidak menyakitkan. Dan mereka memiliki hak yang menjadi kewajiban kamu, yaitu (kamu wajib memberi) rizki (makanan) dan pakaian kepada mereka dengan ma’ruf (baik)”._
(HR Muslim).
*⏩ Keempat, Pemimpin Rumah Tangga*
Pemimpin rumah tangga itu *suami, bukan isteri.* Namun *prakteknya, banyak wanita yang menjadi pemimpin dirumah.*
Yang pegang dan mengatur keuangan, isteri.
Yang nyuruh sana nyuruh sini, isteri.
Yang perintah sana perintah sini, isteri.
Yang suaranya keras, yang  membentak dan marahin, isteri.
Yang putuskan kebijakan isteri dan lain sebagainya. Sedangkan suami seperti kerbau yang di cocok hidungnya, nurut saja apa kata isteri, takut mengadakan perlawanan dan pemberontakan.
Padahal suami pemimpin di rumahnya.
▪Allah ﷻ berfirman :
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ
_“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka”_ (QS. an-Nisaa’: 34).
▪Rasulullah ﷺ bersabda :
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ , فَالإمَامُ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ, وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ, وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ زَوْجِهَا وَهِيَ مَسْئُولَةٌ, وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ. أَلاَ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ
_“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggung jawabannya. Maka seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawabannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia akan dimintai pertanggung jawabannya. Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya, dan ia pun akan dimintai pertanggung jawabannya. Dan seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya dan ia juga akan dimintai pertanggung jawabannya. Sungguh setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya.”_ (HR. al-Bukhari).
Masih banyak rasanya yang ingin penulis tuangkan *tentang dunia terbalik ini,* namun nanti kepanjangan yang membuat pembaca kelelahan membacanya.
Lain kali disambung lagi, insya Allah.
```*****```
📝 Oleh : Al-Ustadz
Abu Fadhel Majalengka حفظه الله تعالى
•═══ஜ✽✿۩❁۩✿✽ஜ═══•
_Share yuk, tanpa mengubah isinya!_
_Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu, menjadi sebab hidayah, dan Allâh membalas anda dengan kebaikan dan menjadi amal jariyah, serta memudahkan jalan kita menuju Jannah. آمِينَ._
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

on Februari 08, 2019 Tidak ada komentar:

Februari 07, 2019

Yoga

YOGA ASAL DAN HUKUM MEMPRAKTEKANNYA*

KEDUA : Apa itu Yoga?*
Yoga bermakna  _al-Wihdah_ (penyatuan). Salah satu pembesar praktisi yoga mengatakan : ```"Bahwa yoga adalah penyatuan manusia dengan rûh!!"```
Yoga melibatkan berbagai bentuk latihan dan ritual yang bermacam-macam, namun yang _paling penting dan terkenal adalah pelatihan yang disebut dengan_ *“Sastanja Surya Namaskar”* atau biasa disebut dengan *“Surya Namaskar”*, yang *artinya di dalam bahasa Sansekerta adalah : _“Sujud delapan anggota tubuh kepada matahari_*”!!
```Kedelapan anggota tubuh tersebut meliputi: kedua telapak kaki, kedua lutut, kedua tangan, dada dan kening.```
🔗 ```Lebih utama bagi orang yang akan mempraktekkan yoga agar tubuhnya telanjang, khususnya pada bagian dada, punggung dan paha```!!
🔗 ```Dan tubuhnya menghadap matahari, baik pada saat terbit maupun terbenamnya```!! *apabila ia menginginkan yoga itu menyehatkan dan bermanfaat.*
🔗 ```Hendaknya ia memicingkan matanya dan memusatkan perhatiannya terhadap lempengan matahari, dan dia harus bergantung penuh kepadanya (matahari), dan ini mencakup badan, anggota gerak, fikiran dan hatinya```!!
🔗 ```Apabila ia berada di dalam gedung dan tidak bisa melihat matahari, maka diperbolehkan baginya menggambar lempeng (cakram) matahari di tembok di depannya```!!
📍Salah seorang dari mereka mengatakan, ```jika orang yang mempraktekan yoga adalah seorang yang beragama dan khawatir dirinya menjadi kafir, maka tidak mengapa ia menggambarkan gambar apapun di depannya lalu ia menghadapnya secara total```!!
- Bersambung _in syâ Allâh_... -
on Februari 07, 2019 Tidak ada komentar:

Februari 06, 2019

lihat tanganmu

LIHATLAH TANGANMU. APA YANG TELAH DIPERBUAT KEDUANYA?...°°*
Bayangkan keadaan ketika :
يَّوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدٰهُ
”Pada hari ketika manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya”
(📖QS. An-Nabaa 40).
• Maka renungkan apa yang telah diperbuat oleh kedua tangan kita?
• Apakah keduanya sudah menolong agama Allah?
• Apakah keduanya sudah membantu hamba-hamba Allah?
• Apakah keduanya sudah menghormati wali-wali Allah?
• Apakah makhluk-makhluk Allah selamat dari kejelekan keduanya?
🕌 Syaikh Dr. Sa’ad Asy Syitsriy, (Doktor bidang Ushul Fiqh, pernah menjadi anggota Hai’ah Kibaril Ulama -Lembaga Ulama Senior di Saudi Arabia-)
on Februari 06, 2019 Tidak ada komentar:

Februari 05, 2019

Kisah yang menginspirasi : TERSINGKAPNYA BETIS BIDADARI *2019

TERSINGKAPNYA BETIS BIDADARI



Pada zaman Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa aali wasallam, 
hiduplah seorang pemuda yang bernama Zahid, yang berumur 35 tahun,
 namun belum juga menikah.
Dia tinggal di Suffah (teras) masjid Madinah.
Ketika sedang mengasah  pedangnya, tiba-tiba Rasulullah Saw datang 
dan mengucapkan salam. Zahid kaget dan menjawabnya agak gugup.
“Wahai saudaraku Zahid…selama ini engkau sendiri saja,”
 Rasulullah Saw menyapa.
“Allah bersamaku ya Rasulullah,” kata Zahid, 
sambil tertunduk tak kuasa melihat kharismatik wajah Beliau.
“Maksudku kenapa engkau selama ini membujang saja, 
apakah engkau tidak ingin menikah…,?” Tanya Rasulullah Saw.

Zahid menjawab, 
“Ya Rasulullah, aku ini seorang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap 
dan wajahku tak tampan, siapa yang mau dengan diriku ya Rasulullah?”
”Asal engkau mau, itu urusan yang mudah.” Kata Rasulullah Saw sambil tersenyum.
Kemudian Rasulullah Saw memerintahkan Sahabatnya untuk membuat surat 
yang isinya adalah melamar wanita yang bernama Zulfah binti Said, 
anak seorang bangsawan Madinah yang terkenal kaya raya dan terkenal sangat cantik jelita.

Setelah surat itu selesai ditulis, maka Rasulullah memberikan surat 
tersebut kepada Zahid dan memerintahkan agar segera mendatangi 
rumah Said dan menyerahkan surat lamaran tersebut kepadanya.
Disebabkan di rumah Said sedang ada tamu, maka Zahid setelah 
memberikan salam kemudian memberikan surat tersebut dan diterima di depan rumah Said.
“Wahai saudaraku Said, aku membawa surat dari Rasulullah yang
 mulia diberikan untukmu saudaraku.”
Said menjawab, “Wah, ini adalah suatu kehormatan buatku.”
Lalu surat itu dibuka dan dibacanya. Ketika membaca surat tersebut, 
Said agak terperanjat karena tradisi Arab perkawinan yang selama ini 
biasanya seorang bangsawan harus kawin dengan keturunan bangsawan
 dan yang kaya harus kawin dengan orang kaya.
Akhirnya Said bertanya kepada Zahid, “Wahai saudaraku, betulkah surat ini dari Rasulullah?”
Zahid menjawab, “Apakah engkau pernah melihat aku berbohong...”
Dalam suasana yang seperti itu Zulfah datang dan berkata,

 “Wahai ayah, kenapa sedikit tegang terhadap tamu ini… bukankah lebih baik di persilahkan masuk?”
“Wahai anakku, ini adalah seorang pemuda yang sedang 
melamar engkau supaya engkau menjadi istrinya,” kata ayahnya.
Di saat Zulfah melihat Zahid,  sambil menangis ia berkata,
“Wahai ayah, banyak pemuda yang tampan dan kaya raya
 semuanya menginginkan aku, aku tak mau dengan dia ayah..!”
Zulfah merasa dirinya terhina.
Maka Said berkata kepada Zahid,

 “Wahai saudaraku, engkau tahu sendiri anakku tidak mau…
bukan aku menghalanginya dan sampaikan kepada Rasulullah bahwa lamaranmu ditolak.”
Mendengar nama Rasul disebut ayahnya, Zulfah berhenti menangis 
dan bertanya kepada ayahnya, “Wahai ayah, mengapa membawa-bawa nama Rasulullah?”
Akhirnya Said berkata, “Lamaran kepada dirimu ini adalah perintah Rasulullah.”
Zulfah kaget kemudian beristighfar beberapa kali,
أَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ...أَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ...أَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ...
Ia menyesal atas kelancangan perbuatannya itu. 
Seketika ia berkata kepada ayahnya, 
“Wahai ayah, kenapa tidak sejak tadi ayah berkata bahwa 
yang melamar ini Rasulullah, kalau begitu segera aku harus dinikahkan dengan pemuda ini.
Karena aku ingat firman Allah dalam Al-Qur’an surah An Nur:
إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (النور ٥١)
“Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka diminta Allah
 dan Rasul-Nya agar Rasul yang  mengadili (mengambil keputusan )
 diantara mereka, ucapan yang muncul hanyalah :
 Kami mendengar, dan kami patuh/taat”. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."
(QS. An Nur 24:Ayat 51)”
Zahid pada hari itu merasa jiwanya melayang-layang ke angkasa 
dan baru kali ini merasakan bahagia yang tiada taranya, dan segera melangkah pulang.
Sampai di masjid ia bersujud syukur. Rasulullah yang mulia tersenyum 
melihat gerak-gerik Zahid yang berbeda dari biasanya.
“Bagaimana Zahid?”
“Alhamdulillah lamarannya diterima ya Rasulallah,” jawab Zahid.
“Apakah sudah ada persiapan?”
Zahid menundukkan kepala sambil berkata,
 “Ya Rasulallah, aku tidak memiliki apa-apa.”

Akhirnya Rasulullah menyuruhnya pergi ke beberapa sahabat  
untuk membantunya mendapatkan uang untuk menikah.
Setelah mendapatkan uang yang cukup banyak, Zahid pergi ke pasar
 untuk membeli perlengkapan perkawinan.
Tak lama kemudian setibanya di pasar, bersamaan itu pula ada pengumuman 
Jihad untuk perang melawan orang kafir yang mau menyerang masyarakat muslim Madinah.
Zahid Mulai bingung untuk menentukan sikap, menikah atau berjuang demi Agama Allah.
Akhirnya dia mencoba kembali lagi ke masjid. Ketika Zahid sampai di masjid,
 dia melihat kaum Muslimin sudah siap-siap dengan perlengkapan senjata, 
Zahid bertanya, “Ada apa ini?”
Sahabat menjawab,

 “Wahai Zahid, hari ini orang kafir akan menghancurkan kita, apakah engkau tidak mengetahui?”
Zahid istighfar beberapa kali sambil berkata,
 “Wah jika begitu uang untuk menikah ini akan aku 
belikan baju besi dan kuda yg terbaik, aku lebih memilih
 jihad bersama Rasulullah dan menunda pernikahan ini."
Para sahabat menasihatinya,
 “Wahai Zahid, nanti malam kamu berbulan madu, tetapi engkau malah hendak berperang?”
Zahid menjawab dengan tegas,
 “Hatiku sudah mantap untuk  bersama Al Musthafa Rasulullah pergi berjihad.”
Lalu Zahid membacakan ayat AlQur'an di hadapan sahabat Nabi:
قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ (التوبة ٢٤)
“Katakanlah, Jika bapak -bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, 
kaum kerabatmu, harta kekayaan yang kamu
usahakan, perniagaan yang kamu kuatiri kerugiannya dan rumah-rumah
 tempat tinggal yang kamu sukai , itu semua lebih kamu cintai daripada Allah 
dan Rasul-Nya (dengan) berjihad di jalan-Nya. Maka tunggulah sampai Allah 
mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada 
orang-orang fasik.” (QS. At Taubah, 9:24).
Akhirnya Zahid maju ke medan pertempuran. Dengan hebatnya beliau bertempur, 
banyak dari kaum kafirin tewas di tangannya dan pada akhirnya beliau mendapatkan syahid. 
ugur demi membela agama Allah dan Rasulullah. . .
Peperangan telah usai, kemenangan direbut oleh Rasul dan pasukannya. 

Senja yang penuh dengan keberkahan ketika Rasullullah memeriksa satu persatu
 yang telah gugur di jalan Allah, sebagai Syuhada Allahu azza wajalla.
Nampak dari kejauhan sosok pemuda yg bersimbah darah dengan luka bekas sasatan pedang.
Rasulullah menghampiri jasad pemuda itu sambil meletakkan kepalanya di pangkuan 
manusia agung ini. Habiballah
memeluknya sambil menangis tersedu-sedu, 
"Bukankah engkau ya Zahid yg hendak menikah malam ini ??"
Tapi engkau memilih keridhaan Allah, berjihad bersamaku."
Tak lama kemudian Rasulullah tersenyum sembari  memalingkan
 muka ke sebelah kiri karena malu. 
Disebabkan karena ternyata sesosok bidadari cantik dari
 Surga menjemput Ruh mulia pemuda ini, dan tak sengaja gaunnya tersingkap 
hingga betisnya yang indah terlihat.  
Ini yang membuat Rasulullah malu.
Rasulullah berkata, “Hari ini Zahid berbulan madu dengan
 bidadari yang lebih cantik daripada Zulfah.”
Lalu Rasulullah membacakan Al-Qur’an;
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ * فَرِحِينَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِمْ مِنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (آل عمران ١٦٩ - ١٧٠)
“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan 
Allah itu mati, sejatinya  mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan 
mendapat rezeki. Mereka dalam keadaan bahagia disebabkan 
karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka,
 dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang 
masih tinggal dibelakang yang belum menyusul mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati."
(QS. Ali Imran, 3:169-170.)
Pada saat itulah para sahabat meneteskan air mata, dan Zulfah pun berkata, 
“Ya Allah, alangkah bahagianya calon suamiku itu, jika aku tidak 
dapat mendampinginya di dunia, maka izinkanlah aku mendampinginya di akhirat.”
MaaSyaa Allah... 
Semoga di tahun ini dan selanjutnya Allah tetap senantiasa
 anugerahi kita keimanan dan kemenangan dalam hati dan amal kita, 
kesuksesan dan keselamatan dalam menghadapi hidup dan kehidupan ini. Ilahi, Aamiiin.
on Februari 05, 2019 Tidak ada komentar:
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

Arsip Blog

  • ▼  2023 (1)
    • ▼  3 (1)
      • Assalamualaikum 2023
  • ►  2022 (7)
    • ►  6 (7)
  • ►  2021 (4)
    • ►  3 (4)
  • ►  2020 (9)
    • ►  10 (2)
    • ►  4 (1)
    • ►  1 (6)
  • ►  2019 (205)
    • ►  11 (1)
    • ►  10 (10)
    • ►  7 (1)
    • ►  6 (3)
    • ►  5 (51)
    • ►  4 (42)
    • ►  3 (40)
    • ►  2 (28)
    • ►  1 (29)
  • ►  2018 (208)
    • ►  12 (19)
    • ►  11 (20)
    • ►  10 (96)
    • ►  9 (54)
    • ►  8 (19)

search

Translate

Wikipedia

Hasil penelusuran

Arsip Blog

Total Tayangan Halaman

Assalamualaikum 2023

Laporkan Penyalahgunaan

the most Populer

  • sejarah pembataian tragedi menyakitkan
    Mengenang Tragedi Pembantaian Umat Islam Maluku (Idul Fitri Berdarah) Oleh Salibis Kristen III : "KESAKSIAN." =========== G.KEL...
dalam hal ini di larang keras untuk meniru atau membajak milik kami. Tema PT Keren Sekali. Diberdayakan oleh Blogger.