السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيم.
Dari Usamah bin Zaid,
beliau berkata,
"Katakanlah
wahai Rasulullah,
aku tidak pernah
melihatmu berpuasa
selama sebulan
dari bulan2nya selain
di bulan Sya’ban.”
Rasulullah صلى الله عليه وسلم
bersabda,
"Bulan Sya’ban
adalah bulan di mana
manusia mulai lalai
yaitu di antara bulan Rajab
dan Ramadhan.
Bulan tersebut adalah
bulan dinaikkannya
berbagai 'amalan
kepada ٱللهِ
Rabb semesta alam.
Oleh karena itu,
Aku amatlah suka
untuk berpuasa
ketika 'amalanKu
dinaikkan.”
(Hadist Riwayat an-Nasa’i.
Syaikh al-Albani
mengatakan
hadits ini hasan).
Ibnu Rajab رحمه الله
mengatakan,
"Dalam hadits di atas
terdapat dalil
mengenai dianjurkannya
melakukan
'amalan ketaatan
di saat manusia lalai.
Inilah 'amalan
yang dicintai di sisi الله .”
(Lathoif al-Ma’arif, 235).
Dari Ummu Salamah,
beliau mengatakan,
“Rasulullah صلى الله عليه وسلم
dalam setahun
tidak berpuasa sebulan
penuh selain pada
bulan Sya’ban,
lalu dilanjutkan dengan
berpuasa
di bulan Ramadhan.”
(Hadist Riwayat Abu Daud
dan an-Nasa’i.
Syaikh al-Albani
mengatakan bahwa
hadits ini shahih).
Sahabat2 sekalian...
al-hafidz
Ibnu hajar رحمه الله
beliau berkata,
maksudnya
Rasulullah صلى الله عليه وسلم
banyak berpuasa
di bulan sya’ban
dan
Tirmidzi telah menukil
dari Ibnul Mubarak
bahwasanya ia berkata,
boleh saja
dalam bahasa arab
apabila seseorang
banyak berpuasa
di satu bulan
untuk dikatakan
telah berpuasa
di satu bulan penuh”
(Fathul bari, Ibnu hajar
4/214)
Jadi, yang dimaksud
Rasulullah صلى الله عليه وسلم
berpuasa di seluruh
hari bulan Sya’ban
adalah
di mayoritas harinya.
Wallahu a’lam bish shawab.